Oleh: Wildan Nurdiansyah
Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Ibn Khaldun Bogor, Kader Himpunan Mahasiswa Islam, dansyah93@gmail.com
HIDUP tanpa cinta bagaikan sayur tanpa garam. Mungkin ini pernyataan yang tepat untuk sebagian manusia khususnya para pemuda yang sedang dimabuk cinta. Kita hidup di zaman dimana anak smp, sma, bahkan sd sudah tidak malu lagi menampakan kemesraan dengan pasangannya di depan umum.
Bahkan sebaliknya mereka malu jika tidak memiliki pasangan lawan jenis, bermesraan depan umum layaknya suami istri dengan mengatasnamakan cinta. Padahal mereka tidak sadar apa yang mereka perbuat adalah haram, atau mungkin mereka sadar namun pura-pura tidak mendengar. Padahal jelas dalam firmannya
QS Al-isra:32 وَلاَ تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيْلاً٭سورة الإسراء
Allah SWT berfirman, “Dan jangalah kalian dekat-dekat dengan zina, karena sesungguhnya zina itu kotor dan sejelek-jeleknya jalan,” (Surat Al Isro’ 32).
Akhirnya apa yang terjadi? Allah berikan peringatan kepada mereka namun mereka tidak sadar malah berfikiran negatif kepadanya. Hal ini dapat kita lihat dari orang-orang yang berpacaran dengan mengatas namakan cinta pacaran berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun mereka mempertahankan hubungannya itu seketika hancur dengan masalah yang sepele.
Akibatnya adalah sakit hati yang selalu berbekas ditinggalkan oleh kekasih yang kita sangat cintai sebelumnya dan galau yang tiada henti, berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun dilanda rasa kesedihan yang mendalam, dan mengadu kepada Allah sambil mengeluh dan mengatakan “Ya Allah mengapa ujianku seberat ini?”
Logika sederhananya Anda tahu api panas, tapi Anda berikan tangan Anda kepada api hingga melepuh. Anda tahu pacaran adalah zina yang Allah larang tapi Anda melakukannya dan menyalahkan Allah ketika semua berakhir.
Orang semacam ini adalah ciri orang yang kurang imannya kepada Allah, kurang ketakwaannya kepada Allah karena jelas sebagaimana firman Allah tadi dalam QS Al-isra:32.
Janganlah kamu sekali-kali mendekati zina, mendekati saja sudah haram apalagi melakukan. Oleh karena itu bagi orang-orang yang sadar ketika mereka terjun dalam perbuatan yang mendekati zina seperti pacaran maka ketika putus cinta maka pahamilah bahwa itu tanda sayang Allah kepadamu, bahwa Allah tidak mau kamu terlalu dalam menikmati perbuatan yang akan menjerumuskanmu ke dalam perbuatan dosa.
Maka janganlah kamu merasa galau ketika putus cinta karena itu semua peringatan sayang Allah kepadamu bahwa Allah akan menggantikan dan memberikan yang terbaik yang pantas sebagai pasanganmu, karena jelas dalam firman Allah [النور/3]
الزَّانِي لَا يَنْكِحُ إِلَّا زَانِيَةً أَوْ مُشْرِكَةً وَالزَّانِيَةُ لَا يَنْكِحُهَا إِلَّا زَانٍ أَوْ مُشْرِكٌ وَحُرِّمَ ذَلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ [النور/3]
“Laki-laki yang berzina tidak menikahi melainkan perempuan yang berzina atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dinikahi melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang mukmin.” (QS. An-Nur [24]: 3)
Maka janganlah dahulu sibuk untuk mencari pasangan yang baik jika kita masih jauh dari kata baik dalam pandangan Allah, cukup berusaha menjadi yang terbaik maka allah akan menjodohkan kita dengan pasangan yang terbaik yang allah simpan dan suatu saat akan allah berikan ketika saatnya tiba.
Maka ketika manusia menangisi seseorang yang meninggalkannya dengan beralaskan bahwa dia adalah yang terbaik, ketahuilah maka ia sungguh telah mendahulukan Allah yang maha tahu, orang tersebut telah meragukan Allah bahwa Allah akan memberikan dia pasangan yang tepat, orang tersebut tidak percaya bahwa akan Allah datangkan seseorang yang lebih pantas dia miliki. Jika ada seperti itu maka cepatlah beristigfar dan bertaubat atas keraguan yang ia lakukan kepada sang maha pengatur segalanya Allah SWT.
Janganlah bersedih ketika putus cinta karena dengan itu kita dapat mengetahui bahwa dia yang pergi tidak pantas untuk menjadi pasangan kita kelak dan dengan itu Allah menjauhkan kita dari panasnya api neraka. Janganlah mendalami kesedihan karena cinta, cukup berubah menjadi yang terbaik maka kita harus mengimani bahwa Allah akan menjodohkan kita dengan seseorang yang lebih baik dan pantas untuk menjadi pendamping hidup kita. []