DENVER–Amerika Serikat -Imam Shamsi Ali juga merasa kecewa dengan tindakan dan kebijakan sebagian pihak, baik dalam negeri maupun luar negeri, terhadap Ust. Abdul Somad.
“Kejadian Bali beberapa hari lalu, dan kejadian Hongkong juga tiga hari lalu sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang dibanggakan oleh dunia, khususnya yang menganut paham demokrasi dengan kebebasan (freedom) sebagai esensi dasarnyan,” katanya melalui keterangan persnya kepada Islampos.com, Sabtu (30/12/2017).
Menurutnya, apapun alasannya pencekalan itu baik oleh oknum masyarakat maupun pemerintah sangat tidak sejalan dengan semangat kebebasan dan keragaman.
“Dalam dunia demokrasi yang kita kenal, seperti Amerika, kebebasan ekspresi, berbicara dan berpendapat itu hak asasi manusia yang sangat dihormati. Dan tidak akan dianggap ancaman selama itu masih dalam batas opini atau bicara (speech),” ungkap Shamsi.
Ia menyatakan, bahkan mengeritik presiden sekalipun adalah hal wajar selama tidak ada ancaman, apalagi tindakan kekerasan (violence).
“Sejujurnya saya belum terlalu lama mengenal Ust. Abdul Somad, MA. Baru sekitar bulan Juli lalu saya kembali ke Jakarta dan salah seorang pengurus Islamic Center Jakarta memberikan usulan agar ceramah-ceramah saya direkam,” tambahnya.
Pengurus masjid tersebut menceritakan kepada Shamsi ali, kalau ada seorang Ust. saat yang menjadi magnet, disenangi di mana-mana. Beliaupun menyebutkan nama itu, Ust. Abdul Somad.
“Dari situlah saya menjadi ingin tahu siapa gerangan sosok itu. Saya cari beliau di youtube, dan subhanallah, beliau adalah sosok ulama yang luar biasa,” kesannya. []
Reporter: Rhi0