TEL AVIV—Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mempersiapkan dana sejumlah US$ 50 juta atau sekitar Rp 677 miliar, yang akan dialokasikan untuk mendukung pembangunan di Negara-negara miskin pendukung keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) yang akan memindahkan
kedutaanya ke Yerusalem.
Dana tersebut akan diarahkan sesuai keahlian Israel dalam bidang pertanian, pengembangan kepemimpinan, dan teknologi.
Kawasan yang ditargetkan dalam upaya diplomatik termasuk Eropa Timur, Asia, dan Afrika. Hanya delapan negara yang mendukung Israel, dengan komposisi 35 negara abstain dan 128 negara mendukung resolusi.
Israel telah berusaha untuk memperkuat hubungannya dengan negara-negara Afrika dalam beberapa tahun terakhir. Netanyahu pun telah melakukan tur ke Afrika Timur pada tahun 2016 dan bagian barat benua itu pada tahun 2017.
Mengenai dugaan keberhasilan Israel mengubah bantuan ekonomi menjadi dukungan diplomatik, kemungkinan itu masih harus dikaji. Pasalnya, beberapa negara Afrika yang mendukung gerakan PBB, seperti Kenya dan Ethiopia ternyata juga memiliki hubungan dekat dengan Tel Aviv.
Wakil Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Hotovely mengatakan ada 10 negara yang mempertimbangkan keputusan Presiden AS Donald Trump untuk memindahkan kedutaannya ke Yerusalem. Dia tidak memastikan nama negara-negara yang bersangkutan, namun disebutkan sebagian dari mereka adalah negara Eropa. []
Sumber:Reteurs