SURIAH—Pengungsi Palestina yang gugur di Suriah hingga 30 Desember 2017 mencapai 3626 pengungsi, 463 di antaranya wanita. Sementara itu warga Palestina yang ditahan di penjara keamanan dan intelijen rezim Suriah mencapai 1644 orang, 106 di antaranya wanita.
Keterangan ini berdasarkan laporan Kelompok Kerja untuk Palestina, sebuah organisasi HAM yang konsen dengan isu pengungsi Palestina dalam konflik di Suriah, yang berkantor di London, Sabtu (30/12/2017).
Sejak tahun 2012, Kelompok Kerja untuk Palestina Suriah memantau pelanggaran-pelanggaran yang dialami para pengungsi Palestina di Suriah dan mendokumentasikannya setelah tidak ada lembaga-lembaga resmi dan dan non resmi yang seharusnya melakukan tugas ini.
Blokade rezim Asad dan kelompok-kelompok bersenjata terhadap kamp pengungsi Yarmuk di Damaskus sudah memasuki hari ke 1627. Sebanyak 204 pengungsi dinyatakan meninggal akibat kekurangan pangan dan layanan medis disebabkan oleh blokade. Sebagian besar di kamp pengungsi Yarmuk.
Sampai saat ini pasokan air ke kamp pengungsi Dara masih terputus sejak 1362 hari dan ke kamp pengungsi Yarmuk sejak 1204 hari.
Sementara itu kamp pengungsi Palestina di Handarat dikuasai militer rezim Asad sejak lebih dari 462 hari, lebih dari 80% bangunan dihancurkan secara total dan sebagian.
Sekitar 85 ribu pengungsi Palestina Suriah yang tiba di Eropa sampai akhir 2016. Sementara jumlah mereka di Libanon sekitar 31 ribu, Yordania 17 ribu, Mesir 6 ribu, Turki 8 ribu dan di Gaza seribu.
Sejumlah negara Arab seperti Irak dan Emirat, belakangan ini membuat UU atau berusaha membuat UU baru bertujuan untuk lebih menekan komunitas Palestina di wilayahnya. Atau mengeluarkan instruksi yang meminta mereka meninggalkan negeri tersebut secepat mungkin, atau kalau tidak akan diambil tindakan represif terhadap mereka. []