JERMAN—Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel dikabarkan telah menuai banyak kecaman dari Israel, setelah Gabriel menyebut Negara Zionis ini tengah menggunakan kebijakan “apartheid.“
Dalam sebuah pertemuan dengan perwakilan Muslim pada pertengahan Desember 2017 lalu, Gabriel menyebutkan bahwa dia telah mengunjungi Hebron beberapa tahun yang lalu. Setelah itu Gabriel mengatakan bahwa apa yang dia lihat di sana “mengingatkannya pada tindak apartheid,” surat kabar Berliner Zeitung melaporkan pada Ahad (31/12/2017).
Dalam sebuah surat terbuka, seorang wanita Yahudi telah meminta Gabriel untuk meminta maaf kepada Yahudi karena mengatakan “Israel memberikan amunisi lebih banyak kepada pemuda Yahudi yang diberi makan anti-Semit dengan air susu ibu mereka,” menurut sebuah laporan di mingguan Yahudi Jerman, Juedische Allgemeine.
Gabriel telah membahas isu anti-Semitisme di kalangan umat Islam di Jerman dengan sekelompok organisasi Muslim. Acara tersebut diselenggarakan atas Inisiatif Kreuzberg Against Anti-Semitism, sebuah organisasi non-pemerintah yang bekerja di sekolah-sekolah dengan anak-anak dari latar belakang migran, mencoba untuk memerangi sikap anti-Semit sejak usia dini.
“Alih-alih membantu melawan anti-Semitisme, Gabriel justru ‘menyulut api’ kepada Israel,” surat dari Malca Goldstein-Wolf mengatakan.
Dalam suratnya yang terbuka kepada Gabriel, yang dipublikasikan di situs advokasi Israel “Honestyle concerned“ pada tanggal 21 Desember, Goldstein-Wolf memuji gagasan untuk bertemu dengan para pemimpin Muslim.
“Tapi jika Anda menggunakan kesempatan ini untuk mengulangi penghinaan Anda terhadap Israel sebagai negara apartheid, maka itu tidak hanya kontraproduktif tapi juga harus diperangi,” tambah surat tersebut
Menanggapi permintaan pertemuan pekanan Yahudi Jerman, kantor Gabriel mengatakan bahwa dia telah menekankan kepada panitia pertemuan tersebut bahwa tidak ada tempat untuk Yahudi di Jerman. []