Oleh: Yudhistira Adi Maulana
MESKI tak kasat mata, jin bisa mengganggu kehidupan manusia. Tidak seperti gangguan akibat penyakit yang bisa dilihat secara fisik, gangguan akibat jin tak bisa dipastikan secara jelas karena lebih menyerang jiwa manusia dan gejalanya mirip depresi.
Jika kita membahas ciri orang yang terkena gangguan jin dan depresi sebenarnya hanya memiliki perbedaan yang tipis. Karena itu alangkah baiknya jika terlebih dahulu mempergunakan metode terapi ruqyah syar’iyyah untuk memastikan ini gangguan jin atau bukan.
Secara global, beberapa ciri gejala gangguan jin di antaranya merasa sedih dan sempit, disertai dengan tangisan, tidak berselera makan, tidak bergairah dalam melakukan apa pun, tidak berkonsentrasi, dan merasa mudah lupa.
Gejala lainnya: mengharapkan kematian, berpikiran melakukan bunuh diri lantaran rasa benci terhadap diri sendiri dan juga terhadap dunia di sekelilingnya. Hal itu disertai dengan ketidak tenanangan pada waktu tidur dan menurunnya berat badan. Bagi wanita terkadang mengalami keterlambatan dalam datang bulan, sedangkan yang pria terkadang mengalami kelemahan seksual.
Terkadang ia berangagap bahwa dirinya menderita suatu penyakit. Terkadang ia mendengar suara-suara yang aneh yang berbicara kepadanya, yaitu dengan sebutan halusinasi dan hal ini sangat sangat jarang terjadi dalam penyakit depresi.
Sedangkan orang yang menderita depresi biasanya merasa bersalah atal hal-hal yang sepele yang pernah ia lakukan, yang menjadikan dirinya lebih memilih untuk tidak melakukan sesuatu dari pada mendorong dirinya untuk bertauba, berkarya dan berbuat baik.
Orang yang mengalami depresi terkadang membunuh orang lain sebagai bentuk kasih sayang terhadap mereka. Biasanya yang menjadi korban adalah istri dan anaknya seperti fenomena yang sekarang ramai di beberapa media. Misalnya seseorang yang telah membunuh orang terdekatnya memilih untuk bunuh diri setelahnya. Wallahu’alam. []