HIDUPĀ ini tak akan pernah terlepas dari sebuah masalah. Setiap orang memiliki tingkatan masalah yang berbeda-beda.
Tak hanya itu, tingkat kedekatan seseorang dengan Allah pun berbeda-beda. Ketika hubungan seseorang dengan Allah tidaklah terlalu baik, maka yang akan muncul adalah pengharapan seseorang terhadap manusia bahkan benda-benda yang dikeramatkan. Naudzubillah.
Saudara, daripada menyandarkan permasalahan kita kepada orang yang belum tentu bisa membantu kita menyelesaikan masalah kita (apalagi kepada benda-benda), lebih baik renungkan enam kekuatan yang bisa kita lakukan ketika mempunyai masalah berikut ini:
1. Gunakan kekuatan iman.
Ingat hal yang satu ini, keajaiban dan kuasa Allah, hanya berlaku buat mereka yang percaya akan adanya keajaiban dan kuasa Allah itu sendiri. Maka, jadi manusia yang serba terbatas kemampuannya, jangan pernah lepas iman di dada.
Adapun 4 kondisi iman yang perlu kita tumbuhkan pada saat mempunyai masalah adalah iman bahwa Allah yang senantiasa mengampuni dosa kita. Iman bahwa Allah Maha melihat dan tidak meninggalkan hambaNya. Iman bahwa Allah selalu bersedia membantu. Iman bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
2. Gunakan kekuatan keyakinan dan kepercayaan diri.
Saudara, dua hal yang berbeda antara orang-orang yang berhasil (termasuk berhasil keluar dari kemelut hidupnya) dengan yang tidak berhasil, kebanyakan terletak di dua hal ini; berbeda keyakinan dan kepercayaan dirinya.
Orang-orang yang berhasil, memiliki tingkat keyakinan dan kepercayaan diri yang mengagumkan. Pada gilirannya, kekuatan kepercayaan diri dan keyakinan (dalam hal ini kepercayaan dan keyakinan untuk bisa menyelesaikan dan menghadapi masalah), akan memberikan kekuatan tersendiri.
Bahkan kadangkala membangkitkan sebuah kekuatan yang semula tidak muncul. Seperti keberanian menghadapi masalah.
Tumbuhkan kepercayaan diri dan keyakinan yang tinggi, supaya aura positif mengalir hangat ke seluruh tubuh dan mempengaruhi pola pikir dan gerak. Hasilnya, lebih segera dan lebih bertenaga.
3. Gunakan kekuatan pemikiran positif.
Saudara, kadang kita merusak diri kita sendiri dengan mengembangkan pemikiran negatif. Seseorang yang sakit, akan bertambah sakit, bila ia berpikir cepat mati dan lama sembuh.
Orang yang punya hutang, akan tambah stres, bila ia menghukum dirinya sendiri dengan berpikir yang jelek-jelek seperti akan cacat nama dan takut dimarahi. Kembangkan selalu kepositifan dalam berpikir. Jangan pernah berpikir yang jelek-jelek. Jangan pernah.
Sebab, kalau ia dibiarkan tumbuh dan berkembang, ia akan menjajah badan dan pikiran kita.
4. Gunakan kekuatan perubahan.
Allah senang membantu hambaNya yang mau berubah; dari sikap buruk ke sikap yang baik, dan dari sikap hidup orang yang hina jadi bersikap layaknya orang yang mulia.
Untuk mendapatkan pertolongan Allah, niatkan untuk segera berubah, dan bersegeralah mengubah diri! Awali dengan muhasabah (intropeksi) terhadap perilaku salah kita, kemudian mulailah mengubah hal-haal yang paling mudah yang bisa kita ubah.
Jangan tunggu perbaikan akan datang sempurna. Sebab tanpa memulai kita akan tetaap jalan di tempat, tanpa mengubah apapun. Kiat 3M dari Aa Gym, sangat layak kita jalankan sehubungan dengan manajemen perubaha diri; mulai dari hal yang terkecil, mulai dari diri sendiri, dan mulai dari sekarang.
5. Gunakan kekuatan sedekah.
Sedekah memiliki kekuatan membersihkan diri. Yaitu membersihkan diri dari kotoran-kotoran hati. Kalau kita sudah bersih, rahmat Allah akan mudah datang menghampiri, sebab Allah suci, tidak suka Dia dengan yang kotor.
Bersedekah adalah salah satu jalan menyucikan diri. Supaya jangan ada yang menghambat jalan kita mencari solusi bagi permasalahan yang kita hadapi.
6. Gunakan kekuatan doa dan kepasrahan.
Akhirnya saudara, kita hanya manusia yang bahkan untuk kekuatan berikhtiar saja kita tidak punya, kecuali Allah mengizinkan kita melakukan ikhtiar. Dan apalah kita, manusia dengan segala keterbatasan kita, kalau kita tiada mau berdoa dan tiada mau memasrahkan kepada Allah Sang Maha.
Mudah-mudahan Allah berkenan memberikan kita kekuatan di kala kita lemah dan tidak berdaya, dan semoga pula Allah menjadikan kita sebagai bagian dri orang-orang yang pantas diberi-Nya pertolongan dan rahmat, aamiin. Kepada Allah lah segala urusan berpulang. []
Sumber : Mencari Tuhan yang Hilang/Ust. Yusuf Mansur/Zikrul Media IntelektualĀ Ā