ISRAEL—Badai terburuk Israel pada musim ini dikabarkan telah mencapai puncaknya pada Jumat (5/1/2017). Bahkan embusan angin mencapai 100 kilometer per jam dan banjir diperkirakan melanda kota-kota dari Galilea utara sampai ke gurun Negev.
Dilansir The Times of Israel, regu penyelamat Israel telah menggunakan semua peralatan yang diperlukan untuk melindungi warga dari badai. Termasuk pompa air ekstra, kapal karet, rakit, generator listrik dan sejenisnya. Semua stasiun pemadam kebakaran bertugas ganda, dan unit penyelamatan Lehava khusus dari Dinas Pelindung dan Kebakaran nasional ditempatkan dalam siaga tinggi.
Curah hujan antara 30 – 50 mm turun semalaman antara Kamis (4/1/2017) dan Jumat (5/1/2017) di Galilea, menyebabkan Laut Galilea naik dua sentimeter dalam beberapa jam. Curah hujan mencapai 47 mm di Dataran Tinggi Golan tengah, sementara 55 milimeter jatuh di Universitas Haifa, di ujung barat Galilea.
Salju setebal 10 sentimeter menutupi gunung Hermon, gunung tertinggi di Israel. Hal ini menyebabkan resor ski di lokasi tersebut ditutup pada hari Jumat.
Di wilayah lainnya, hujan besar turun di kota pesisir Netanya. Badai diperkirakan akan mencapai puncaknya pad Jumat sore, dengan ombak delapan meter yang diperkirakan terjadi di pantai-pantai di Tel Aviv.
Unit Tentara Israel (IDF) memperingatkan setiap pejalan kaki yang berencana keluar, harus berani menghadapi badai di utara negara itu dan di Dataran Tinggi Golan. Mereka harus berhati-hati untuk tetap berada di jalur yang ditandai dan menghindari ladang ranjau.
Di Herzliya, dua kendaraan terjebak dalam banjir setinggi 60 sentimeter pada Jumat pagi. Namun, pengemudi berhasil diselamatkan dari kendaraan yang mengalami kecelakaan. []