MASJID merupakan tempat yang dianggap suci oleh umat Islam. Di mana, di sana dijadikan tempat untuk beribadah, dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bahkan, masjid-masjid itu laksana rumah-rumah Allah di bumi. Maka, umat Muslim tentu ingin sekali merasakan kedekatan itu melalui masjid.
Sebagaimana Umar bin Khathtab berkata, “Masjid-masjid adalah laksana rumah-rumah Allah di bumi, dan orang-orang yang mengunjunginya adalah laksana tamu-tamu Allah. Sudah menjadi kewajiban bagi yang dikunjungi untuk memuliakan tamu.”
Sebagai tamu, tentu kita harus menghormati pemilik rumahnya. Begitu pun ketika kita berada di dalam masjid. Lalu, bagaimana cara kita menghormati masjid?
Al Faqih menerangkan bahwa kehormatan masjid itu ada 15, yaitu:
1. Mengucapkan salam sewaktu masuk ke dalam masjid, bila ada orang-orang yang sedang duduk. Bila tidak ada orang yang duduk atau mereka sedang mengerjakan shalat, hendaklah ia mengucap, “As salaamu ‘alainaa min Rabbinaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahishshaalihiin (Semoga kesejahteraan dari Tuhan kami dikaruniakan kepada kami dan hamba-hamba Allah yang shalih).”
2. Mengerjakan shalat dua rakaat sebelum duduk, karena ada hadis nabi yang berbunyi, “Setiap sesuatu itu ada penghormatannya, dan penghormatan terhadap masjid adalah shalat dua rakaat.”
3. Tidak mengadakan transaksi di dalamnya.
4. Tidak menghunus pedang di dalamnya.
5. Tidak mencari barang yang hilang di dalamnya.
6. Tidak mengeraskan suara di dalamnya, kecuali untuk berdzikir kepada Allah SWT.
7. Tidak membicarakan masalah dunia di dalamnya.
8. Tidak melangkahi leher orang.
9. Tidak bertengkar masalah tempat.
10. Tidak mendesak-desak dan mempersempit barisan (shaf).
11. Tidak lewat di depan orang yang sedang shalat.
12. Tidak berludah di dalamnya.
13. Tidak membunyikan jari-jarinya.
14. Membersihkan masjid dari najis, orang-orang gila, anak-anak kecil, dan tidak melaksanakan hukuman di dalamnya.
15. Memperbanyak dzikir kepada Allah Ta’ala dan tidak melalaikannya.
Itulah yang dapat kita lakukan dalam menghormati masjid. Kita harus mengenali hak tersebut, karena sebagai tamu tentu kita harus menghormati pemilik rumah tersebut. Dan kita sendirilah yang menganggap bahwa masjid-masjid itu adalah rumah Allah. Maka, perlakukanlah sebagaimana mestinya.
Jangan jadikan masjid sebagai tempat untuk membicarakan masalah dunia. Hanya permasalahan akhiratlah, yakni pendekatan diri kepada Allah dengan sungguh-sungguh yang harus kita lakukan di dalamnya.
Diriwayatkan dari Al Hasan, bahwasanya Nabi SAW bersabda, “Aku datang pada waktu suatu masa di mana pembicaraan mereka di dalam masjid-masjid mengenai urusan dunia mereka, Allah tidak perlu terhadap mereka, maka janganlah kamu duduk-duduk bersama mereka.” []
Sumber: Terjemah Tanbihul Ghafilin Peringatan bagi Orang-orang yang Lupa 1/Karya: Abu Laits as Samarqandi/Penerbit: PT Karya Toha Putra Semarang