RIAU—Seorang balita asal Riau dikabarkan mengalami gizi buruk. Kejadian ini memilukan lantaran rumah si balita gizi buruk tidak jauh dari kediaman pribadi Bupati Karimun Aunur Rafiq. Balita bernama Rudiansyah, 4, tinggal di Telaga Mas RT 01/RW 02, Kelurahan Sei Lakam Barat, Karimun, Kepulauan Riau.
“Kondisi Rudiansyah sangat memprihatinkan, saya tidak menyangka juga bahwa di Balai ada kasus gizi buruk,” kata anggota DPR-RI Dwi Ria Latifa saat mengunjungi balita putra Andri Amin alias Anjang dan Castawih tersebut, Sabtu (13/1/2018), Suara mengutip Antara melaporkan.
Anggota DPR RI Dapil Kepulauan Riau tersebut mengatakan, pemukiman yang ditempati oleh balita yang mengalami gizi buruk tidak jauh dari pusat perkotaan.
“Kondisi ini harus menjadi perhatian khusus pemerintah daerah. Saya cukup kaget, ternyata di tanah kelahiran saya ada balita yang mengalami gizi buruk,” kata Ria.
Rudiansyah tinggal bersama orangtua dan tiga kakaknya tinggal dalam satu kios Pasar Telaga seukuran 4×5 meter. Pasar Telaga Mas yang gagal difungsikan sebagai pasar, kini berubah menjadi permukiman kumuh disebabkan kios-kiosnya berubah menjadi tempat tinggal.
Ria juga mengaku menemukan masalah lain ketika dirinya berkunjung ke kediaman keluarga Andri Amin. “Permasalahan berikutnya adalah ternyata untuk berobat, terkendala juga beberapa syarat administrasi yang perlu saya kritisi,” katanya.
Ironisnya syarat-syarat administrasi tersebut katanya lagi menghambat penanganan medis si penderita gizi buruk tersebut.
Ria mengungkapkan bahwa permasalahan administrasi yang dimaksud ialah, permasalahan pada kedua orang tua balita tersebut yakni Andri Amin (Pak Anjang) dan Caswatih. Keduanya melakukan nikah sirih dan ada syarat-syarat administarasi lainnya yang memakan waktu yang tidak sebentar.
“Tapi berakibat penanganan anak ini yang tidak cepat, padahal kesehatan anak ini semakin menurun, kita harus peka. Jangan sampai persoalan administasi membuat kita sampai kaku,” katanya.
Andri Amin mengaku penghasilannya sebagai pemulung tidak cukup dan masih jauh dari pas-pasan. Pengurusan administrasi kependudukan yang cukup jauh dari rumahnya juga membutuhkan biaya.
“Sehari saja saya tidak kerja, bisa tidak makan kami serumah. Apalagi kalau sampai bolak-balik mengurus dokumen yang membutuhkan waktu beberapa hari,” kata dia.
Kediaman Andri Amin di mana balita Rudiansyah tinggal, masih satu kelurahan dengan kediaman pribadi Bupati Karimun Aunur Rafiq, yang berjarak sekitar 250 meter. []
SUMBER: SUARA, ANTARA