“AISYAH mengapa menangis?” tanya saya.
“Tempat minum aku dibawa Abiq,” tukasnya seraya terisak.
“Oh, begitu ya, tadi ummi lihat Abiq menyimpannya di loker Aisyah, Abiq bantu membawakannya tapi belum izin ya?” tanya saya kemudian. Ia mengangguk perlahan.
Aisyah sedih karena temannya membantu padahal ia tak butuh bantuan.
“Anak saya baru usia tiga tahun apa-apa serba ingin sendiri, pakai baju maunya sendiri, mandi sendiri, makan dan beres-beres mainan juga sendiri, saya pikir pasti ini kerjaan Sekolah Salsabila, sebab di rumah kadang saya dan Umminya gemes suka cepet bantu, sekarang anak anak menolak di bantu,” ujar Abi Nanaz saat Parents Day di Salsabila beberapa waktu lalu.
Ya, kami para guru di sekolah tidak 100 persen membantu siswa. Kami memberikan pijakan saja tugasnya. Anak-anak melakukan apa yang bisa mereka lakukan dan menemukan pengetahuannya sendiri.
Begitu juga dengan bayi empat bulan saya. Meskipun ia belum mampu melakukan apa apa sendiri, harus saya bantu, saat hendak membuka bajunya, saya selalu bicara, “Iona, Ummi izin bantu lepas kancing bajunya ya.”
Terkadang orangtua maupun guru serba ingin cepat selesai. Kemampuan bersabarnya butuh ditingkatkan. Lihat anak pakai sepatu, ingin bantu. Lihat anak pakai baju, ingin bantu. Anak makan, disuapin supaya cepat dan nggak berantakan.
Orangtua sibuk bantu anak tujuannya bukan untuk membangun semua kecerdasan anak. Tujuannya lebih kepada kepentingan orangtua, supaya gak ribetlah, supaya gak nambah repot lah.
Alhasil, sampai dewasa dan sudah menikah bahkan punya anak, masih saja merepotkan orangtua. Kalau sudah begitu, orangtua pun mengeluh. Anak saya inilah, itulah, anak sudah tua masih cape mengurusnya.
Saat hendak membantu pun tidak boleh seenaknya, perlu tanyakan dulu, apakah anak butuh bantuan atau tidak. Jika mereka bilang tidak, maka kita hargai keputusannya.
Agar anak mandiri, sebaiknya bangun itu sejak dini. Jangan sulitkan hidup anak kita kelak dengan terlalu mempermudah segala nya saat ia masih usia dini.
Berikan anak kesempatan melakukan apa yang bisa mereka lakukan, tugas orangtua berikan pijakan dan lakukan pendampingan bermutu. Bukan jadi pelayan. []