THE Mosque Saint Petersburg atau Masjid St Petersburg, ketika dibuka untuk umum pada tahun 1913 merupakan masjid terbesar di Eropa (di luar Turki tentunya).
Masjid ini memiliki menara setinggi 49 meter dan kubah setinggi 39 meter. Terletak di pusat kota St Petersburg dan dapat menampung hingga lima ribu jamaah.
Masjid ini didirikan pada tahun 1910, untuk memperingati ulang tahun pemerintahan Abdul Ahat Khan ke-25 di Bukhara. Pada saat itu, komunitas Muslim Rusia berjumlah lebih dari 8 ribu orang.
Struktur Masjid diproyeksikan mampu menampung sebagian besar dari jamaah. Arsitek Nikolai Vasilyev mengadopsi gaya arsitektural Gur-e Amir atau Timur Lenk di Samarkand, sang penakluk Asia. Pembangunannya sendiri diselesaikan pada tahun 1.921.
Para jamaah dipisahkan berdasarkan gender selama ibadah, perempuan beribadah di lantai pertama, sedangkan laki-laki beribadah di lantai dasar. Masjid ditutup untuk jamaah 1940-1956.
Sejarah Masjid
Pada tahun 1882 Selim Girei Tevkelev, Mufti dari Orenburg, memperoleh persetujuan dari Menteri Tolstoy mengenai persyaratan untuk pembangunan sebuah masjid di St. Petersburg.
Pada tahun 1906, Menteri membentuk panitia khusus yang dipimpin oleh Ahun Ataulla Bayazitov untuk mengumpulkan 750 ribu rubel dalam waktu 10 tahun untuk pembangunan masjid.
Mereka mengorganisir donasi dan sumbangan yang diterima dari banyak sponsor. Sebagai tambahan, komite memberi subsidi senilai 142 ribu rubel dan juga perangko untuk proyek masjid.
Donor terbesar adalah Kata Abdoul Ahad, Emir dari Bochara yang menyumbangkan hampir keseluruhan biaya pembangunan masjid.
Lokasi masjid itu sangat simbolik, terletak di seberang Benteng Peter dan Paul di pusat kota Petersburg. Izin untuk membeli situs itu diberikan oleh Kaisar Nicholas II di Peterhof pada tanggal 3 Juli 1907.
Pada musim gugur, panitia menyetujui proyek yang di arsiteki oleh Nikolai Vasilyev, insinyur Stepan Krichinsky, dan konstruksi diawasi oleh akademik Alexander von Hohen.
Bangunan itu kaya dengan oriental ornamen dan mosaik biru pirus pada sekujur dindingnya.
Pada tanggal 3 Februari 1910, upacara peletakan batu pertama dilakukan oleh Ahun Bayazitov, dihadiri oleh pemerintah, agama dan tokoh masyarakat.
Di antara mereka yang hadir adalah Mohammed Alim Khan, para duta besar dari Kekaisaran Ottoman dan Persia, dan Tevkelev, pemimpin partai Muslim di Duma.
Dinding masjid dibuat dengan granit abu-abu dan kubah dan kedua menara ditutupi dengan keramik mozaik warna cahaya langit biru. Pekerja dari Asia Tengah turut bekerja dalam pendirian masjid.
Dinding-dinding dihiasi dengan ucapan-ucapan dari Al-Quran menggunakan kaligrafi Arab yang khas. Kolom internal yang terbuat dari marmer hijau. Perempuan berdoa di lantai pertama, di atas bagian barat aula. Lantai Masjid ditutupi oleh karoet khusus yang ditenun oleh pengrajin Asia Tengah.
Pada tahun 1940 pemerintah Soviet melarang penggunaan masjid dan mengubah bangunan menjadi gudang peralatan medis. Selama Masjid Perang Dunia II St. Petersburg ditutup dan dibuat menjadi sebuah gudang.
Namun atas permintaan Presiden Indonesia pertama, Soekarno, pasca sepuluh hari setelah kunjungannya ke kota tersebut, masjid ini kembali dibuka untuk acara Keagamaan Muslim masyarakat St. Petersburg pada tahun 1956. Restorasi besar masjid itu dilakukan pada tahun 1980. []