SALAH satu kewajiban orang tua adalah melindungi anaknya dari bahaya. Maraknya kasus pelecehan terhadap anak di bawah umur tentunya jadi semacam ‘horor’ tersendiri bagi para orang tua yang peduli pada keselamatan dan keamanan putra-putrinya.
Senior Consultant, Psychiatrist, Fortis Hospital di Anandpur Kolkata, India Dr Sanjay Garg, mengungkapkan bahwa satu pengalaman tersulit dan paling menyedihkan bagi orang tua adalah ketika mengetahui bahwa anak mereka telah mengalami pelecehan seksual. Dalam situasi seperti ini, sangat normal bagi orang tua kehilangan kesabaran atau mengalami shock atau penolakan.
Namun, lebih lanjut Garg menambahkan bahwa sangat penting bagi orang tua untuk mengantisipasinya. Orang tua harus menjaga kesabaran mereka karena anak membutuhkan dukungan dan perawatan lebih dari sebelumnya pada saat seperti itu. Sayangnya, banyak orang tua terkadang bahkan tidak sadar bahwa anaknya adalah korban. Yang lebih mengerikan adalah kenyataan bahwa banyak korban pelecehan anak dilecehkan oleh anggota keluarga dekat atau teman keluarga.
Orang tua perlu mengenal dan melihat tanda-tanda kemungkinan anaknya mengalami pelecehan seksual. Hal ini agar anak tidak menjadi korban dan terjebak dalam trauma di masa mendatang.
Berikut ini adalah tanda-tanda yang umumnya terlihat pada anak-anak di bawah umur yang mengalami pelecehan seksual:
1. Perubahan dalam perilaku atau mood
Korban pelecehan seksual sering tampak menarik diri. Orangtua harus berhati-hati jika anak menjadi agresif atau mulai menghindari orang lain. Terkadang, anak yang bebas dan ceria mungkin menjadi kikuk dan mulai sering menangis. Perubahan perilaku lainnya termasuk mengalami kesulitan tidur atau ngompol.
2. Menghindari pelaku
Orangtua harus berhati-hati jika seorang anak tidak menyukai orang yang dia sukai sebelumnya. Anak bahkan mungkin menunjukkan gejala ketakutan yang ekstrem pada orang tersebut dan mencoba untuk tidak menyendiri dengan dirinya sendiri. Hal ini biasa terjadi pada anak-anak yang secara berulang-ulang disiksa oleh anggota keluarga atau teman.
3. Perilaku tidak pantas secara seksual
Seringkali orang tua memarahi anak mereka jika dia berperilaku dengan cara yang tidak pantas secara seksual atau mulai menggunakan bahasa yang eksplisit secara seksual. Namun, ini mungkin merupakan tanda halus bahwa anak tersebut adalah korban pelecehan seksual dan dia hanya menirukan bahasa dan perilaku pelaku.
4. Masalah fisik
Beberapa korban sering menderita berbagai masalah kesehatan termasuk nyeri di daerah genital dan dubur, dan infeksi menular seksual. Orangtua harus berhati-hati jika melihat memar di bagian tubuh anak yang tidak terpapar dan dia gagal menjelaskan penyebabnya.
5. Masalah di sekolah
Anak-anak yang dilecehkan secara seksual mengalami gangguan mental sehingga sangat sulit berkonsentrasi pada aktivitas keseharian mereka. Akibatnya, mereka mungkin mengalami kesulitan belajar atau kehilangan konsentrasi, dan nilai mereka di sekolah mungkin mulai menurun. Ini adalah tanda yang sangat halus yang perlu ditangani oleh orang tua dengan cara yang sangat sensitif.
6. Memberi petunjuk
Terkadang anak-anak mulai memberikan petunjuk bahwa pelecehan itu terjadi tanpa mengungkapkannya secara langsung. Beberapa korban begitu bingung dan takut berpikir dua kali sebelum mendekati orang dewasa untuk meminta pertolongan. Dalam situasi seperti ini, anak tersebut mungkin akan merasa lemah dan berusaha menunjukkannya pada orang tuanya.
Orang tua perlu meningkatkan kewaspadaan demi menjaga buah hatinya dari ancaman kekerasan dan pelecehan yang saat ini kian marak di tengah masyarakat. []
SUMBER: TIMES OF INDIA