JAKARTA—Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat KH Cholil Nafis turut menjadi pembicara dalam acara bedah buku karya Ustad Abu Bakar Baa’Syir yang berjudul “Demokrasi Adalah Bisikan Setan” yang diadakan (Sekolah Tinggi Kulliyatul Qur’an) Pesantren Al Hikmah Jalan H. Amat Kukusan, Beji Kota Depok Kamis (25/1).
Dalam penjelasannya, Kyai Cholil mengungkapkan bahwa demokrasi memang bukan satu-satunya cara yang diterima dalam Islam.
“Masih banyak cara-cara lain yang bisa diterima oleh Islam, namun yang paling penting bagaimana dapat menegakkan keadilan,” katanya kepada Islampos.com di Depok, Kamis (25/1).
Menurutnya, ada aturan hukum yang bisa menjamin kesetaraan dan kesejahteraan masyarakat akan tetapi, kalau dalil yang digunakan berkenaan dengan dalil yang berkaitan dengan persoalan kafir ia menyatakan produk manapun yang baik boleh digunakan “Hikmah kebaikan itu, punya orang mukmin yang hilang,” pesannya.
“Jadi, dimanapun kita menemukan ambil saja walaupun dari mana saja dengan catatan ada kebaikannya,” pungkasnya.
Ia menjelaskan, ketika bicara soal khilafah Islam yang menggunakan hadist yang megandung pengertian khilafah, kerajaan pertama yang perlu dicatat riwayat hadistnya adalah hasan. Dengan kata lain tidak bisa menetapkan kerangka hukum yang berat sampai kedalam negara.
“Yang kedua dalam hadist tersebut tidak menunjukkan khilafah perintah satu-satunya, namun lebih kepada informatif,” ungkapnya. []
Reporter: Rhio