JAKARTA—MAARIF Institute for Culture and Humanity memandang aspek kebijakan terkait OSIS juga merupakan salah satu pintu masuknya Radikalisme di Sekolah dan menurutnya penting untuk dilakukan sebuah penelitian.
Direktur MAARIF Institute Muhd. Abdullah Darraz mengungkapkan dari temuan riset yang dilakukan per september-November 2017 lalu menunjukkan bahwa dari 40 sekolah yang diteliti, belum ada satupun kebijakan yang spesifik untuk memproteksi sekolah dari penetrasi paham dan gerakan radikal.
“Keberadaan OSIS pun tak mampu membendung arus radikalisasi di sekolah. Padahal sebagai wadah pembinaan dan pengembangan kesiswaan untuk menyelenggarakan kegiatan dan membangun pengetahuan yang positif dalam upaya menangkal ekstremisme berbasis kekerasan dan radikalisme di sekolah seharusnya OSIS mampu mewujudkan itu,” ujarnya saat Seminar Diseminasi Hasil Penelitian yang mengangkat tema “Penguatan Kebijakan Ekstrakurikuler dalam Meredam Radikalisme di Sekolah” di Hotel Atlet Century Jalan Pintu Satu Senayan, Gelora, Jakarta Pusat Jumat (26/1)
Menurutnya, Sekolah, dalam hal ini, terinfiltrasi radikalisme melalui tiga pintu; yakni alumni, guru, dan kebijakan (kepala) sekolah.
“Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman dan kesadaran sekolah tentang peta gerakan radikalisme, yang melemahkan mekanisme ketahanan sekolah dalam menghadapi gerakan radikal,” ungkapnya. []
Reporter: Rhio