JAKARTA—Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan penerapan islam di Indonesia sangat khas, oleh karenanya saat ini Islam bisa dirasakan karena jasa pendahulu yang dengan kearifan menjaga dan merawat paham pengamalan keagaamaan moderasi.
“Mari kita mau menjaga hal ini agar tidak berlebihan, karena ada kencenderungan antara dua ekstrim terlalu ke kanan atau kiri dalam memahami ajaran agama, begitu bertumpu pada teks dalam memahami islam,” katanya di di Aula Gedung Dakwah Muhammadiyah Menteng Raya Jakarta Pusat, Selasa (30/1).
Menurutnya, perlu mendewakan teks dengan menampikan nalar, jadi memahami islam al-quran dan hadis jangan mengabaikan konteks lain dan hal ini merupakan paham tekstualis.
“Sebaliknya mengagungkan nalar dan liberal sehingga mengabaikan teks sama sekali, menurut saya harus mampu dikembalikan. Itulah islam wastiyah dalam makna tidak ekstrim dan berlebihan,” jelasnya.
Ia menekankan, kewajiban mengawal ini terlalu konservatif sama bahaya liberal dalam memahami agama, dua hal ini tidak perlu diperhadapan atau dibenturkan karena ini cara memahami ajaran agama, yang keduanya sama pentingnya dalam rangka menyempurnakan satu sama lain. []
Reporter: Rhio