WASHINGTON—Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS)  Rex Tillerson mengatakan bahwa pihaknya telah menjadikan Ismail Haniyeh, pemimpin kelompok Islam Palestina Hamas, sebagai seorang teroris.
“Penetapan ini peruntukannya menargetkan kelompok dan pemimpin kunci teroris termasuk dua yang disponsori dan disutradarai oleh Iran – yang mengancam stabilitas Timur Tengah, merongrong proses perdamaian, dan menyerang sekutu kita Mesir dan Israel,” ujar Tillerson pada Kamis (1/2/2018) kemarin.
Dalam sebuah pernyataan, Haniyeh bersama dua kelompok Islam yang aktif di Mesir dan satu di wilayah Palestina, terdaftar sebagai teroris global yang ditunjuk secara khusus.
Dengan adanya keputusan ini, Haniyeh tidak dapat mengakses sistem keuangan AS.
Menanggapi hal tersebut, pejabat Hamas Sami Abu Zuhri, menolak keputusan dan mengutuk keputusan deplu AS.
“Kami menolak dan mengutuk keputusan tersebut dan kami melihatnya sebagai cerminan dominasi sekelompok Zionis atas keputusan Amerika, sebuah keputusan yang tidak berharga,” ujar Sami.
Hamas, yang mendominasi Jalur Gaza, menyerukan penghancuran Israel dan ditunjuk sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat dan beberapa negara Barat lainnya. []
SUMBER: RETEURS