AHMAD Budi Cahyono, seorang guru kesenian di SMA Negeri 1 Torjun meninggal dunia akibat dianiaya oleh muridnya. Kejadian itu viral di media.
Sejumlah puisi hasil karya Almarhum guru Budi sempat menghiasi media sosial. Dua puisinya tentang guru seolah menyuarakan kata-kata yang tak sempat ia ucapkan terhadap murid yang telah merenggut nyawanya.
Berikut ini 2 puisi tersebut:
Guru
Oleh : Achmad Budi Cahyanto
Bahkan kalian tega dan tidak enggan menyaksikan menyiksa gurumu wahai murid
Air mata mana yang akan kalian suguhkan di pangkuannya?
penyesalan macam apa yang akan kalian haturkan di hadapannya?
Lantas kemana arahmu melangkah tanpanya?
lantas siapa penuntunmu jika bukan dirinya?
Dosamu padanya tidak ada ampunannya tanpa ampunannya.
Pikir kan jika hatimu masih ada!
per hati kan jika pikiranmu belum binasa.
Gurumu
Oleh: Achmad Budi Cahyanto
Gurumu, adalah hargamu di masa yang akan datang, bahkan di akhirat nanti.
Jika saat ini sulit bagimu menghormatinya, maka bersiaplah menangis di suatu saat nanti.
karna gurumu itu bukan aku, tapi siapapun bahkan apapun yg memberikan dan menunjukkanmu kebaikan. []
SUMBER: MEDIA MADURA