SESUNGGUHNYA Allah mengetahui, ketika hati kita terbesit prasangka. Namun hingga detik ini, Allah masih memberi oksigen secara geratis bagi tubuh kita.
Sesungguhnya Allah mengetahui, ketika ada rasa berbangga diri dalam hati. Namun hingga detik ini, Allah masih memberi kenikmatan untuk merasakan berbagai macam rasa makanan.
Sesungguhnya Allah mengetahui, ketika hati dan pikiran kita berzina. Memikirkan sesuatu yang tidak pantas kita pikirkan. Namun hingga detik ini juga, Allah masih memberi kenikmatan kita dalam berpikir dan memahami sesuatu.
Sesungguhnya Allah mengetahui, ketika kita merasa bahwa diri kita lebih baik dari orang lain. Namun hingga detik ini, tidak sedikit pun Allah mengambil kenikmatan kita dalam melihat.
Sesungguhnya Allah mengetahui, ketika kita lalai dalam menjaga shalat. Namun hingga detik ini, Allah tidak pernah berhenti mengurusi darah kita untuk tetap bekerja dalam tubuh.
Sesungguhnya Allah mengetahui, ketika ada terbesit rasa ingin dipuji orang lain dalam hati. Namun hingga detik ini pula, Allah tidak pernah membuka aib-aib kita di hadapan orang lain. Sehingga orang-orang ‘masih’ menganggap kita seorang yang ikhlas.
Sesungguhnya Allah mengetahui, ketika kita malas dalam beribadah. Namun hingga detik ini, Allah tidak pernah mengambil kenikmatan kedua kaki kita untuk tetap berjalan di bumi-Nya.
Sesungguhnya Allah mengetahui, ketika cinta pada-Nya sering kita lupakan. Namun hingga detik ini juga, Allah tidak pernah berhenti memberikan cinta-Nya untuk kita.
Sesungguhnya Allah mengetahui apa-apa yang ada di langit dan di bumi. Apa yang anak adam utarakan dan sembunyikan. Allah pun mengetahui setiap dosa-dosa yang begitu rapat kita sembunyikan. Namun, sadarkah saudaraku? Bahwa Allah tidak pernah lelah memberikan berbagai kenikmatan kepada kita si pendosa yang ulung. []