SURIAH— Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menuding Rezim Bashar al-Assad telah memproduksi senjata amunisi jenis baru. Senjata ini diproduksi untuk menghindari deteksi dan sanksi internasional.
Menurut seorang sumber yang dikutip Anadolu, Jumat (2/2/2018) senjata baru ini menggunakan mekanisme yang belum pernah digunakan sebelumnya dalam serangan senjata kimia di Suriah.
Deplu AS menduga bahwa rezim Suriah telah menggunakan bom barel untuk menyebarkan gas klorin dalam serangan ke Ghouta Timur pada Kamis (1/2/2018).
“Jika dugaan ini terbukti benar, maka ini menjadi serangan dengan senjata kimia ketiga kalinya dalam 30 hari terakhir di Ghouta Timur,” jelas pejabat deplu AS.
“Kami juga khawatir bahwa rezim Suriah diam-diam masih menyimpan cadangan senjata kimia, yang jelas-jelas melanggar Konvensi Senjata Kimia (CWC) dan kewajiban internasionalnya,” tambahnya.
Wilayah Ghouta Timur Suriah terus berada di bawah kepungan rezim Assad selama lima tahun. []
SUMBER: ANADOLU