Oleh: Andromedanisa
PADA setiap ujung waktu, pada doa-doa yang berderai, pada harapan-harapan yang diuji.
Jangan pernah untuk membandingkan ketaatanmu dengan apa yang kau dapatkan. Ketaatan yang kau lakukan saat ini, itu semua murni karena baiknya Allah kepadamu. Karena Allah menginginkan kebaikan itu ada pada dirimu. Bukan karena usahamu ataupun kepintaranmu. Bukan. Bukan karena itu semua.
Maka, menetaplah pada jalan kebenaran itu. meski sendirian, meski memilukan, meski pahit, meski penuh getir. Menetaplah dan teruslah berjalan.
Jangan pernah membandingkan mereka yang taat pada Tuhannya harus mengalami ujian yang begitu menyakitkan. Jangan, itu bukan wilayahmu untuk bertanya demikian.
Saat kau taat namun kau diuji, bukan berarti Allah tak mencintaimu. Bukan. Bahkan lebih dari yang kau pahami. Allah mengujimu melalui taatmu adalah cara Allah dalam mencintaimu.
Cara Allah mencintai hambanya itu manis, manis sekali. Maka jangan pernah kau berprasang buruk kepada-Nya. Mereka yang menuju jalan Tuhannya adalah mereka yang justru memahami bahwa untuk menujuNya akan melalui jalan yang penuh duri dan berkelok.
Hati-hati mereka akan ditempa, keyakinan merekapun benar-benar akan diuji. Layaknya keyakinan para Nabi akan janji Tuhannya.
Pada kisah para nabi, tengoklah. Ujian yang mereka hadapi tak membuat keyakinan mereka pudar. Justru harapan dan doa-doa mereka langitkan dengan penuh penghambaan.
Ketaatanmu pada-Nya bukanlah kesia-siaan. Kesedihanmu yang kau adukan pada-Nya sungguh Ia mendengar. Bahkan ketakutanmu. Atas prasangka-prasangka yang selama ini kau takuti. Ia begitu memahaminya.
Mendekaplah pada-Nya meski berkali-kali. Mendekaplah pada-Nya dengan hajat yang tiada pernah habis kau pintakan..
Jangan menangis wahai hati yang baik. Tuhanmu sungguh Maha Pengasih. []