Reaksi dari Keluarga dan Masyarakat Luas
DARI awal karir sepak bolanya, Lena sangat beruntung memiliki dukungan penuh dari keluarga. Meskipun dia mengakui bahwa dia masih mendapat reaksi dari keluarganya yang terkejut setelah memberitahu bahwa dia bermain sepak bola.
Mereka melihat sebagai seorang perempuan namun tidak habis pikir bagaimana bisa Lena benar-benar pandai memainkan permainan anak laki-laki itu. Namun pada kenyataannya, Lena bermain sebagus saudara-saudaranya, dan kadang-kadang lebih baik, dia unggul dan terampil di pertahanan.
“Saya menemukan diri saya lebih baik dalam sepak bola, karena kadang-kadang permainan saya lebih baik daripada anak laki-laki, sehingga itu alasan yang sangat masuk akal untuk melanjutkan sebagai pesepak bola. Saya juga bintang pertahanan, dan pujian itu membuat saya terus bersemangat. Saya tergantung pada sepak bola dan saya merasa berguna karena hal itu,” jelas Lena.
Gairah, bakat dan tekad Lena untuk bermain di liga amatir membuatnya memenangkan liga Asosiasi Sepakbola Wanita Dubai dengan timnya Arabian Leopards, dan kemudian Lena pindah ke tim Sandstorm. Lena juga bermain di liga dan turnamen campuran. Liga ini merupakan pertandingan baru yang dimulai pada tahun 2014, namun saat ini tidak ada tim profesional untuk perempuan di UAE. Semua klub lokal berorientasi pada pemain laki-laki.
Pemain Bola Laki-laki VS Pemain Bola Perempuan
Di luar lapangan, orang biasanya terkesan, tapi tidak mengharapkan bahwa seorang pemain sepak bola adalah seorang perempuan. “Saya merasa bahwa saya harus membenarkan kepada mereka bahwa saya baik sama seperti mereka. Standar diatur di mata mereka setelah mereka melihat seorang gadis dan pada saat itu masih dianggap tabu bahwa seorang perempuan bermain sepak bola. Itu yang membuat tugas pesepakbola wanita jauh lebih sulit daripada pesepak bola pria, mereka perlu melakukan upaya ganda untuk mendapatkan rasa hormat dari penonton,” ujar Lena.
Di lapangan, pemain laki-laki tidak ingin menyakiti pemain bola perempuan, bahkan sebagian besar enggan bermain melawan pemain bola perempuan. Bagian yang lebih menjengkelkan untuk Lena adalah ketika laki-lak tidak mengizinkan pemain bola perempuan untuk bermain, dengan alasan perempuan akan merugikan mereka dalam permainan ini.
Dari Hobi Menjadi Profesi
Lena menganggap sepak bola tidak hanya sebagai hobi dan cara hidup, tapi dia juga menjadi pelatih sepak bola. Dia mencintai segala sesuatu tentang sepak bola karena permainan keras ini mengajarkan kerja tim, refleksi, perbaikan, kebugaran, kegembiraan, urgensi, kesadaran lingkungan, konsentrasi, dan penanganan situasi di bawah tekanan. “Hampir semuanya terdapat dalam sepak bola. Hal ini juga membuat saya sangat senang,” ungkap Lena. Dilansir dari OnIslam. []
HABIS