KALAU ada santri tahfidz baru satu tahun mondok pulang kampung, pertanyaan pertama pasti tentang jumlah hafalan.
Ketahuilah, sesungguhnya di setiap pondok pesantren penghafal Al-Qur’an, pelajaran pertama yang harus dijalani adalah tajwid, tahsin, dan mental. Ini penting sekali, sebab alangkah sayangnya ketika seseorang menghafal Al-Qur’an tapi bacaannya masih salah. Alih-alih mendapat pahala, malah bisa jadi laknat ketika ayat-Nya salah baca, otomatis salah arti, salah makna, dan salah penafsiran nantinya.
Soal mental, perlu diajari di awal mondok sebab penghafal Al-Qur’an harus belajar kuat menjalani segala ujian. Kuat melawan malas agar bisa terus ndarus—istilah sehari-hari untuk murojaah dan menambah hafalan—dan istiqomah di jalan pilihan.
Sudah banyak para penghafal yang terpaksa berhenti di tengah jalan karena sejak awal sudah buru-buru ingin selesai. Sehingga tahsin tak dipelajari secara mendalam. Ujung-ujungnya gagal jadi hafidz. Atau kalau mau bertekad kuat, bisa mengulang kegiatan menghafal dari nol lagi. Sayang, bukan?
Sahabat, menghafal Al-Qur’an bukanlah perkara cepat selesai setoran tiga puluh juz atau mendapat gelar hafidz semata. Tapi hal paling penting adalah bagaimana kita bisa menyebarkan Al-Qur’an di mana pun berada. Selain itu bisa membacanya setiap waktu sambil duduk, berjalan, dan segala aktivitas sebagai dzikir. Alangkah lebih mantap lagi kalau kita bisa mengamalkan kandungan ayat-Nya.
Jadi, mari belajar bersabar agar impian menjadi penghafal sungguhan bisa terwujud. Tak hanya itu, impian memberikan mahkota kemuliaan kepada orang tua pun bisa tertunaikan. InsyaAllah, aamiin. []
Yogyakarta, 19 Robiul Akhir 1437 H
Profil Penulis:
Ova Laela Muttaqiyah adalah nama asli dan nama pena dari seorang santri dan pegiat literasi yang aktif di Komunitas Bisa Menulis. Beberapa puisi telah masuk dalam antologi, beberapa artikel telah dimuat di media Islam online, serta satu kisah inspiratif tergabung dalam antologi. Penulis bisa dihubungi melalui akun facebook bernama Muqoddasah.
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word.