WASHINGTON—Amerika Serikat akan memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem Mei 2018 mendatang. Ini lebih cepat dari rencana awal yang dikemukakan Wakil Presiden AS Mike Pence Januari lalu bahwa pemindahan baru bisa terjadi tahun 2019 nanti. Namun, Kabar terbaru dari Kementerian Luar Negeri AS menyebutkan targetnya kini menjadi Mei 2018.
Kementerian Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan menyebutkan langkah tersebut adalah sebuah langkah yang bersejarah. Karena, peresmian kedutaan besar (Kedubes) AS di Yerusalem akan dilakukan bertepatan dengan ulang tahun ke-70 deklarasi kemerdekaan Israel yaitu 15 Mei 2018.
Lokasi pasti kantor kedutaan AS di Yerusalem masih belum jelas. Duta Besar David Friedman dan beberapa staf hingga saat ini masih bertugas di gedung umum konsulat di lingkungan Arnona di Yerusalem.
“Staf tambahan akan dipindahkan dari Tel Aviv secara bertahap, namun hingga saat ini masih ada masalah untuk menemukan lokasi yang dapat membangun kedutaan secara permanen,” jelas sebuah informasi.
Menanggapi pemindahan tersebut, Menteri Pertahanan Israel Israel Katz menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden AS Donald Trump atas pengumuman tersebut.
“Tidak ada hadiah yang lebih indah daripada pengumuman itu. Langkah yang paling tepat dan benar. Terima kasih, kawan,” ujarnya dalam sebuah cuitan dilansir dari Aljazirah, Sabtu.
Sedangkan, Mustafa Barghouti, mantan Menteri Informasi Palestina mengatakan keputusan pemindahan kedutaan besar ini menambah penghinaan terhadap luka yang sudah ada.
“Ketika AS ingin memindahkan kedutaan persis di hari ulang tahun yang merupakan hari terburuk bagi orang Palestina yang berarti pembersihan etnis rakyat Palestina dan penciptaan sistem diskriminasi rasial dan apatheid maka ini adalah provokasi yang sangat serius bagi pihak Palestina,” ujarnya.
Bagi Palestina, 15 Mei merupakan Hari Nakba atau malapetaka. Tanggal tersebut menandai awal penggusuran paksa secara besar-besaran terhadap warga Palestina demi memuluskan Israel mendirikan negara.
Sehari sebelumnya, 14 Mei 1948, Israel mengumumkan kemerdekaannya. Antara tahun 1947 dan 1949, setidaknya 750.000 warga palestina dari jumlah total populasi 1,9 juta diusir agar meninggalkan rumah mereka di Palestina. []
SUMBER: AL JAZERA