JAKARTA—Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Suriah di Damaskus dilaporkan akan tetap beroperasi. Demikian keterangan ini disampaikan pejabat Kementerian Luar Negeri RI.
Padahal lokasi kantor perwakilan pemerintah Indonesia itu sangat dekat dengan pusat konflik antara pasukan rezim Assad dan kelompok bersenjata di Ghouta Timur.
“Saat ini dengan penyerangan di Ghouta Timur kami terus keep an eye close ke KBRI Damaskus sebab lokasi gempuran sangat dekat dengan KBRI. Tapi KBRI sampai saat ini masih tetap akan beroperasi di sana,” ungkap Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Lalu Muhammad Iqbal, Senin (26/2/2018).
Melansir CNN, Iqbal tak merinci berapa jarak pasti antara lokasi KBRI Damaskus dan pusat konflik di Ghouta. Namun, dia tak menutup kemungkinan bahwa gempuran pasukan Suriah di wilayah terakhir yang dikuasai kelompok anti-Assad akan meluas bahkan mendekati Ibu Kota Damaskus.
Karena itu Iqbal mengatakan KBRI Damaskus telah memiliki rencana evakuasi staf kedutaan untuk mengantisipasi keadaan terburuk. Semua keputusan evakuasi, paparnya, berada sepenuhnya di KBRI Damaskus yang berisikan lima diplomat dan sejumlah staf lokal warga Indonesia.
“Di sini kami terus memantau keadaan KBRI Damaskus. Tapi, keputusan evakuasi ada di tangan KBRI sendiri. Mereka sudah punya rencana kontigensi untuk tentutkan parameter keadaan sudah masuk bahaya atau bagaimana,” kata Iqbal.
Dia mengatakan salah satu alasan KBRI masih tetap beroperasi di wilayah konflik itu adalah karena masih ada WNI di sana. Hingga kini, paparnya evakuasi WNI dari Suriah secara teknis juga masih dilakukan.
Iqbal mencatat hingga akhir 2017 pemerintah telah memulangkan sebanyak 13 ribu lebih WNI dari Suriah. Padahal, menurutnya berdasarkan data klarifikasi awal 2012, WNI di Suriah hanya ada sekitar 12.572 orang. []
SUMBER: CNN