Oleh: Hana Nurul Faizah, Psikologi UIN Jakarta
SEDEKAH. Sebuah kata yang tentunya tidak asing kita dengar, kita pun tahu bahwa sedekah adalah hal yang baik serta disunnahkan. Namun pertanyaannya, sudahkah kita berusaha untuk istiqomah melakukannya?
Rasulullah SAW bersabda , “Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah, Tangan diatas adalah yg memberi dan tangan di bawah adalah yang menerima,”(HR.Muslim).
Artinya selagi kita memiliki rezeki lebih, apa salah nya berbagi dengan yang membutuhkan dan berusaha sedikit meringankan. Sedekahpun tidak bicara soal nominal, 100.000, 10.000, 1000, atau bahkan 100 rupiah. Intinya hanya satu, ikhlas, semata-mata hanya mengharap ridha dari Allah SWT.
Siapa yang tak ingin dilapangkan jalannya ke surga? Tentu setiap muslim menginginkan hal itu, bagaimana caranya ? Sedekah adalah salah satu kuncinya.
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yg luasnya seluas langit dan bumi yg di sediakan utk orang-orang yg bertakwa. (Yaitu) orang-orang yang menginfakkan (hartanya), baik diwaktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yg menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang yg berbuat kebajikan,” (QS. Ali Imron: 133-134).
Pernahkan terpikir bahwa dengan bersedekah harta yang kita miliki akan semakin berkurang, semoga tidak karena perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki . Pada dasarnya sedekah justru akan membuat pintu-pintu rezeki menjadi lebih mudah, dan setiap harta menjadi berkah.
Bagaimana kita takut akan kemiskinan sedang kita adalah hamba dari yang Maha Kaya, bagaimana kita takut tak berkecukupan sedang kita hamba dari yang Maha Pemurah, mulailah berbagi kebahagiaan dengan orang lain, karena bahagia yang sebenarnya adalah ketika orang lain merasa bahagia karena diri kita.
Sekali lagi sedekah tidak hanya bicara soal materi, sedekah bisa berupa berbagi ilmu, memberikan ide, berbentuk tenaga dan jasa, jika itu masih dirasa sulit cukup lah dengan hal sederhana seperti tersenyum.
“Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu.” []