JAKARTA– Syeikh Syarif Adnan Al-Sawwaf, ulama Suriah sekaligus rektor Universitas Negeri Syam dalam lawatannya ke kantor pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta, Jumat (9/3/2018), mengharapkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) membendung kabar hoaks dan meneliti lembaga donasi yang mengaku akan menyalurkan dana ke Suriah.
“Donasi kepada lembaga yang tidak kredibel hanya akan membahayakan rakyat Suriah,” kata Syeikh Al-Sawwaf.
Menurutnya, kabar hoax menyebarkan fitnah dan propaganda memperkeruh suasana Suriah. Adapun asal memberikan donasi mengatasnamakan Suriah bisa berdampak amat berbahaya, karena selama ini banyak donasi yang justru disalurkan kepada pemberontak untuk membeli senjata yang akan terus digunakan ‘membakar’ Suriah.
Saat ditanya terkait bantuan ke Ghouta, Al-Sawwaf menjelaskan bahwa saat ini tidak ada jalan untuk memasukkan bantuan ke Ghouta. Bahkan terowongan bawah tanah (nafaq) yang biasa digunakan sudah tidak berfungsi.
Satu-satunya lembaga kemanusiaan yang bisa masuk ke Ghouta adalah Hilal Ahmar Internasional (Bulan Sabit Merah). Itu pun sangat sulit, Menurut Al-Sawwaf, sudah 100 relawan Hilal Ahmar Internasional yang meninggal dunia saat menyalurkan bantuan akibat terkena tembakan dari sniper.
“Bahkan untuk mengeluarkan warga di Ghouta ke Damaskus pun hampir tidak mungkin,” kata Al-Sawwaf. Padahal jarak kota itu ke Ibu Kota Damaskus seperti jarak antara Jakarta dan Bekasi.
Keterangan tersebut disampaiakan Al-Sawwaf dalam Silaturahmi Nasional Al Syami Indonesia ke-6 yang digelar Ikatan Alumni Al-Syami (Asyami). []
SUMBER: CNN