WASHINGTON—Pew Research Center (PRC), sebuah lembaga survey, menemukan fakta baru bahwa warga Amerika pada umumnya menunjukan sikap yang cukup hangat terhadap Islam dan pemeluk agama lainnya.
Pernyataan tersebut diungkap melalui hasil survei mengenai hubungan antarumat beragama dan ateis di Amerika Serikat (AS), Rabu (15/2/2017).
Dalam melakukan survey tersebut, Pew menggunakan “termometer rasa” dimana skalanya merentang dari nol sampai 100.
Nol sama dengan sikap “dingin” atau acuh tak acuh, sedangkan 100 derajat menunjukkan perasaan “panas” atau ‘benci.’ Dengan demikian, 50 derajat berarti “normal” atau perasaan yang ‘hangat’.
Terkait umat Islam, hasil pada tahun ini mengalami peningkatan. Pada survei PRC tahun 2014 lalu, rata-rata responden menganggap dingin umat Islam, yakni dengan skala 40 derajat. Kini, kaum Muslim ditanggapi cukup hangat yaitu dengan skala 48 derajat.
“Bagaimanapun, angka-angka itu masih bergantung pada siapa yang menjawab survei ini. Misalnya, anak muda—yakni yang berusia antara 18 sampai 29 tahun mengaku lebih hangat terhadap kaum Muslim ketimbang kalangan berusia tua AS,” demikian rilis Pew melalui laman resminya.
PRC menjumpai, semakin tua usia responden, maka semakin “dingin” sikapnya terhadap umat Islam. Mereka yang berusia 30-49 tahun menempatkan skala perasaannya terhadap Muslim pada 47 derajat. Adapun responden usia 50-64 tahun pada 45 derajat. Sedangkan responden usia 65 tahun pada 44 derajat.
Survei ini diikuti 4.248 responden warga AS dan dilaksanakan pada 9-23 Januari 2017 lalu. Margin of error survei ini sebesar plus atau minus 2,6 persen. []