JAKARTA—Salah satu hal yang menginisiasi diselenggarakannya Konferensi Pemuda Muslim Internasional Indonesian Consortium for Liberation of Al-Aqsa (ICLA) yakni peran serta pemuda Palestina yang dinilai sangat besar dalam perjuangan di Gaza.
Ketua Pelaksana ICLA M. Anshorullah menyampaikan, peran pemuda Palestina baik di Gaza dan Tepi Barat selama ini juga selalu menjadi ancaman serius yang menakutkan bagi Zionis Israel maupun tentaranya.
“Sehingga, sampai-sampai Israel membuat peraturan yang membolehkan penangkapan remaja dan anak di bawah umur. Juga, mereka harus diadili di pengadilan militer. Salah satu penyalahgunaan HAM terbesar yang pernah ada,” katanya kepada Islampos.com di Jakarta Kamis (15/3/2018).
Ia menjelaskan, dalam Konferensi ini juga akan mengundang setidaknya 200 peserta pemuda baik individu maupun lembaga/organisasi dari 20 negara, utamanya negara yang mendukung kemerdekaan Palestina di PBB.
“Selama di Indonesia, peserta tidak hanya akan fokus pada penyatuan tujuan dan visi misi pembebasan Palestina, namun juga peserta akan diajak untuk mengenali budaya persatuan dan toleransi dalam keberagaman kehidupan di Indonesia sejak negara ini berdiri,” ungkapnya.
Anshorullah menambahkan, berbagai kunjungan resmi dan tidak resmi akan menjadi salah satu agenda selama kegiatan, mulai dari kunjungan ke cagar budaya di Lampung, sampai ke pondok pesantren internasional Al-Fatah Muhajirun Lampung yang dikenal sebagai “kampung tanpa rokok”-nya.
Konferensi dijadwalkan pada tanggal 30 April-02 Mei 2018 di Bandar Lampung, yang akan dibuka oleh Menteri Luar Negeri Retno LP. Marsudi, dengan para pembicara dalam dan luar negeri terkemuka seperti Gubernur Lampung, Dubes Palestina untuk RI Zuhair S.M. Al Shun, Pembina Indonesian Consortium for Liberation of Al Aqsa (ICLA) Imaam Yakhsyallah Mansur.
Selain itu, Ketua Umum Pemuda PP Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, Direktur Kajian Timur Tengah Universitas Indonesia, DR. Abdul Muta’alli, Kasubdit I Direktorat Timur Tengah Direktorat Jenderal Asia-Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Nanda Avalist, M.Si, Senior Lecturer Universitas Kebangsaan Malaysia DR. Abdul Malik, Quds Foundation Malaysia DR. Shareef Abu Shamalah, Mufti Lebanon DR. Amin Kurdi, Imam Masjid Al Aqsa Syaikh Mustafa Mohammad Abdel Rahman Tawil, Pemuda Jama’ah Muslimin (Hizbullah) dan aktivis Mavi Marmara Ir. Nur Ikhwan Abadi dan lainnya. []
REPORTER: RHIO