BANDUNG—Pasca beredarnya sebuah informasi yang belum jelas kebenarannya alias hoax, terkait isu adanya penculikan warga Banten oleh warga Komplek Pitaloka, Bandung, Jawa barat Jumat (16/03/2018) dini hari tadi, pertikaian hampir saja terjadi.
Kabar burung alias hoax tersebut nyaris memakan korban setelah sekitar 70 anggota Badan Pembinaan Potensi Keluarga (BPPK) Banten mendatangi Komplek Pitaloka, Rancanumpang, Gedebage, Jumat malam tadi. Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 00.25 WIB.
Kedatangan para jawara ini untuk membebaskan Eka seseorang gadis berusia 17 tahun, yang diduga telah disandera oleh salah seorang warga Komplek Pitaloka tersebut.
Menurut Ucu, rekan korban (Eka), yang bersangkutan mengaku bahwa temannya itu disandera. Atas pengakuan tersebut, situasi menjadi memanas setelah teman-teman Eka berteriak-teriak dan meminta kepada pihak penyandera untuk segera membebaskan rekannya itu.
Untung saja situasi bisa diredam, setelah Polisi dari Polsekta Gedebage datang ke lokasi kejadian dan meredam emosi massa yang mulai memanas.
Atas kesepakatan dari pengurus RT setempat, Polisi akhirnya menggeledah rumah milik Ibu Euis, warga Komplek Pitaloka No 5 Kel Rancanumpang Kec Gedebage Kota Bandung yang diduga sebagai tempat penyanderaan korban.
Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata korban tidak ditemukan. Sekitar pukul 01.15 dinihari tadi, Eka (diduga korban penculikan) datang bersama Ibu Euis dengan mengunakan mobil Xenia. Setelah di croscek dan diperiksa, dinyatakan tidak ada kasus penculikan tersebut. Eka mengaku sedang mencari kerja bersama Euis di Kota Bandung dan sudah 2 minggu berada di Kota Bandung.
“Iya, saya dibantu oleh ibu Euis untuk mencari pekerjaan,” terang gadis itu sambil menangis.
Atas pengakuan Eka, akhirnya kedua belah pihak akhirnya saling meminta maaf dan berjanji tidak akan gampang termakan kabar burung alias hoax. []
Reporter: Saifal