DALAM kurun waktu dua hari, puluhan nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) kantor unit Ngadiluwih kehilangan uang yang tersimpan dalam rekening mereka. Keseluruhan dana yang hilang mencapai 145 juta.
Ada apa di balik peristiwa yang merugikan nasabah BRI ini? Berikut ini 5 Fakta yang terungkap dalam peristiwa tersebut:
1. Raibnya uang nasabah BRI diduga kejahatan skimming
Dugaan awal, kemungkinan nasabah terkena aksi skimming.
“Kemungkinannya adalah skimming,” jelas Sekretaris Perusahaan BRI, Bambang Tribaroto.
Dia mengatakan, kasus nasabah BRI di kantor unit Ngadiluwih itu sedang diinvestigasi. BRI juga mendata nasabah dan jumlah uang yang hilang serta memastikan nasabah-nasabah ini korban skimming atau bukan.
“Kalau benar skimming, kemungkinan uangnya akan diganti,” kata Bambang.
2. Raibnya uang nasabah BRI diduga melibatkan jaringan internasional
Komisaris Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Andrinof Chaniago, menduga kasus hilangnya dana nasabah secara tiba-tiba melibatkan jaringan kejahatan internasional. Maka dari itu, pihaknya melakukan pelacakan dengan juga meminta bantuan aparat kepolisian.
“Ini harus cepat pelacakan sampai luar negeri. Otaknya dari luar, di sini agennya saja,” ujarnya.
3. BRI berjanji perkuat sistem keamanan IT cegah kejahatan perbankan
Komisaris Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Andrinof Chaniago, mengakui modus operandi kejahatan terus berkembang saat ini. Maka dari itu, BRI berkomitmen untuk menjaga pertahanan dan keamanan salah satunya dalam sistem informasi.
“Dimana-mana, penjahat itu lebih dahulu, dia selalu berinovasi. Makanya kita sebagai sasaran harus lebih siap juga, kalau teknologi harus lebih mengejar,” tuturnya.
IA juga mengungkapkan bahwa kejadian itu bukan disebabkan virus pada sistem IT.
“Ini bukan virus, ini bagaimana orang mengacak-acak sistem, jaringannya dibaca, dia bisa menyedot data. Bagaimana dia bisa menyedot data, itu yang diamankan. Jadi IT itu pertahanan utama kita,” lanjut Andrinof.
4. BRI jamin penggantian dana nasabah korban kejahatan perbankan
Komisaris Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Andrinof Chaniago, memastikan dana nasabah yang hilang akibat kejahatan teknologi perbankan akan diganti. Dana penggantian akan didapat tak lama usai nasabah melaporkan tindak kejahatan ini.
“Itu cepat, begitu ada pengaduan dijamin diganti,” ujarnya.
Pihaknya menduga tindak kejahatan ini dilakukan oleh jaringan luar negeri. Maka dari itu, jika kejadiannya pembobolan data nasabah, maka nasabah yang menjadi korban akan mendapat ganti dana.
“Itu sudah jelas kebijakannya, kalau karena sebagai korban pelaku dari luar bukan kesalahan nasabah, BRI otomatis ganti. Tapi kalau kesalahan nasabah, itu tidak diganti,” tuturnya.
5. OJK nantikan laporan BRI soal kasus dana nasabah hilang
Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida mengatakan, pihaknya masih menunggu konfirmasi dari pihak BRI terkait hilangnya sejumlah dana di rekening masyarakat.
“Nanti kita lihat ya, paling tidak kita mengklarifikasi mencoba menanyakan bagaimana sebenarnya dan bagaimana jalan keluarnya. Nanti saja ya,” ujar Nurhaida.
Nurhaida enggan menjawab lebih lanjut bagaimana sebetulnya perlindungan terhadap dana yang disimpan di dalam rekening perbankan. Terkait masalah yang menjadi kontroversi saat ini akan dikaji lebih lanjut.
“Kalau secara umum dalam bentuk pengawasan, OJK harus memberi klarifikasi kepada pihak terkait. Saya rasa itu nanti biar dijawab oleh Kepala eksekutif pengawas perbankan saja. Karena itu kan juga sebetulnya BRI sendiri sudah memahami itu,” katanya. []
SUMBER: MERDEKA