MARI menyusuri jalan inî, Nak!
Jalan satu-satunya yang akan mengantàr kepadà tujuan hidup kita.
Jalan lurus yang telah sukses dilaluî oleh para tauladan kita
Jalan yang diakui kepastiannya oleh banyak orang,
Tapi sedikit orang yang melaluinya.
Kau lihat lintasan ini, Nak!
Untuk mempertahankàn sebuah garis lurus,
Ada banyak jembatan dibangun.
Ada banyak bûkit yang dibelah.
Ada lereng curam.
Ada banyak terowongan.
Demi sebuah garis lurus.
Meskipun tidak benar-benar lurus.
Kalian telusurilah jalan ini, Nak!
Kalian akan dapati
Lintasan ini melewati hutan nan senyap.
Kebun-kebun dan semak-semak.
Jalan ini sunyi.
Jarang sèkali jalan ini melewati keramaian kota
Hanya sesekali saja ia melewati bagian belakang rumah-rumah yang berderet-deret.
Berhati-hatilah kètika kalian melewati jalan ini
Jalan terasa lurus. namun, bisa jadi tanpa kalian sadari ia berkelok tanpa terasa.
Tetaplah berada dijalan yang telah kalian pilih
Jangan tergoda berpindah lintasan di persimpangan.
Karena, sekali kalian beralih, ia akan mengantarkan kalian menjauh dari tujuan.
Ahh…. Nak!
Suatu saat nanti..
Ketika kalian telah dewasa
Kalian akan mengerti
Bahwa tidak mudah menjadî orangtua seperti kami
Deñgan ilmu dan sumbèr daya yang terbatas
Kamî harus memastikan
kalian mendapatkan bekal perjalanan terbaik,
Berada diatas jalan terbaik
Dan bersama teman seperjalanan terbaik.
Setelah itu,
Kami siap atau tidak
Kàlian pasti akan pergi
Menjalanî kehidupan kalian
Pèsàn kami,
Berjalanlah terus kedepan
Dan, sesekalî menolehlah ke belakang.
Kepada kami, Orangtua kalian. []
Suatu sore di Stasiun Purwakarta