CIREBON—Deputi Bidang Koordinasi Sumberdaya Alam dan Jasa Kemenko Maritim, Agung Kudwandono mengatakan import garam industri sebesar 3,7 juta ton sangat perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sektor industri nasional.
Secara nasional ada sekitar 400 industri membutuhkan bahan baku garam industri, dengan rincian untuk satu perusahan memerlukan 800 ribu ton hingga 1,2 juta ton bahan baku garam untuk 1 tahun.
Keberadaan garam rakyat dinilai tidak mencukupi kebutuhan garam industry, selain karena jumlahnya yang hanya 1,2 juta ton, kualitas N-A-C-L untuk garam industri sangat tinggi mencapai 97 persen.
“Saat ini kita masih memerlukan garam inpor untuk Industri, memang kita punya industri garam, tapi kadarnya masih kurang,” kata Agung Kuswandono, saat melakukan Focus Group Discusion bersama para pelaku Usaha di sebuah Hotel di Cirebon, Selasa, (20/3/18).
Agung menyebutkan, dibandingkan dengan garam dari luar, garam milik petani garam masih belum memenuhi kebutuhan industry maupun kebutuhan farmasi, sementara garam impor sudah dicuci beberapa kali lalu didistribusikan, sehingga dinilai memenuhi standar.
“Garam rakyat itu kualitasnya belum memenuhi standar untuk industri makanan, minuman, maupun farmasi, kalau garam impor ini sudah dicuci 2 atau tiga kali, ada pengolahannya,” lanjutnya.
Garam industi ini perlu untuk kebutuhan seperti makanan, minimuman maupun farmasi. Secara berkala pemerintah juga sudah mengadakan ekstensifikasi garam atau membangun ladang garam baru di wilayah timur Indonesia, agar meningkatkan hasil garam rakyat atau swasembada garam nasional. []
Reporter: Saifal