PRANCIS—Uni Eropa (UE) dilaporkan telah mengumumkan tidak mengakui hasil pemilihan presiden Rusia di kepulauan Krimea yang dianeksasi Rusia pada tahun 2014.
UE menegaskan tidak mengakui pengakuan ilegal Krimea ke Rusia pada Senin (19/3/2018). Oleh karena itu, kami tidak mengetahui hasil pemilihan umum presiden yang berlangsung di kepulauan tersebut.
UE menjelaskan institusi demokrasi dan Kantor HAM untuk Organisasi Keamanan dan Kerjasama di Eropa memastikan pemilihan umum pada 18 Maret 2018 kemarin di Rusia, dilakukan dalam tekanan politik dan hukum yang dikendalikan Rusia.
Pernyataan yang dikeluarkan, Kantor Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Federica Mugrini mengatakan, sangat dibutuhkaan langkah-langkah pengelolaan terhadap kekurangan pemerintahan dalam hal ini serta pelanggaran yang telah diidentifikasi Organisasi Keamanan dan Kerjasama di Eropa.
UE kembali menyatakan dukungannya yang penuh terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina di negaranya.
Pada Senin pihak berwenang Rusia mengumumkan telah mengumumkan bahwa bahwa Putin berhasil memenangkan pemilu presiden untuk masa jabatan keempat kalinya setelah memenangkan hampir 77 % suara dalam pemilihan hari Ahad kemarin (18/3/2018), termasuk di Krimea.
Pada tanggal 16 Maret 2014, Rusia mengambil alih Krimea dari Ukraina, setelah referendum sepihak, yang ditolak oleh Kiev dan masyarakat internasional, termasuk sanksi AS dan Eropa diberlakukan terhadap Moskow.
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa memilih bahwa mencaplok Krimea adalah tindakan “tidak sah” Amerika Serikat dan Uni Eropa juga Turki tidak mengakui Krimea sebagai wilayah Rusia. []
SUMBER: PIC