JAKARTA—Tahun 2017 kembali ditutup dengan hasil yang cukup memuaskan bagi perkembangan industri perasuransian syariah Indonesia. Total kontribusi yang dibukukan sebesar Rp. 12 Triliun mengalami peningkatan sebesar 13,85% dibanding tahun sebelumnya hal tersebut seperti yang disampaikan Ketua Umum Asosiasi Asuransi Syariah (AASI) Ahmad Sya’roni.
“Dari sisi aset juga tercatat peningkatan sebesar 21,9% hingga membukukan angka sebesar Rp. 40,52 Triliun,” ujarnya kepada Islampos.com usai Rapat Tahunan di Jakarta, Kamis (22/3/2018).
Ia mengungkapkan alhasil, pangsa pasar asuransi syariah bila dibandingkan industri perasuransian nasional berada di kisaran 5.04% untuk kontribusi (premi) dan 5,79% untuk aset.
“Dengan memperhatikan angka tersebut terdapat beberapa catatan penting dari AASI mengenai hal tersebut,” pungkasnya.
Ia menjelaskan pertama, porsi di kisaran 5% tidak akan pernah cukup dan sanggup bagi para pelaku industri untuk bersuara lebih lantang.
“Angka tersebut masih relatif rendah dan belum signifikan untuk menopang perekonomian nasional secara makro,” terangnya.
Dirinya menambahkan, angka tersebut juga menggambarkan peluang dan potensi besar yang masih dapat terus digali oleh para pelaku usaha. []
Reporter: Rhio