SAMA-SAMA manusia, sama-sama punya akal dan pikiran, tapi ada sesuatu yang memebedakan manusia satu dengan manusia lainnya. Islam menyebutkan bahwa semua manusia punyakedudukan yang sama, hanya ketakwaan lah yang membedakannya.
Apa yang membuat ketakwaan itu berbeda-beda. Banyak faktor tentunya, namun salah satunya adalah amla dan ilmu. Apa bedanya orang yang berilmu yang mengamalkan ilmunya dengan yang tidak berilmu atau yang berilmu tapi tidak mengamalkan ilmunya?
Suatu amal atau perbuatan yang ‘sepele’ semisal minum air bisa menjawab persoalan itu. Berikut ini penjelasannya:
Orang yang punya ilmu dia mengambil gelas dengan tangan kanannya. Maka dia mendapat satu pahala, karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Makanlah dengan tangan kanan.” (HR. Muslim).
Dan ketika akan meneguknya dia mengatakan, “Bismillah,” maka dia mendapat dua pahala, karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Ucapkan Bismillah.” (HR. Muslim)
Ketika dia akan meminumnya tidak meniupnya walaupun panas, maka dia mendapat tiga pahala, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “dan janganlah engkau bernafas di bejana.” (HR. Muslim)
Kemudian apa?
Disunnahkan meneguknya tiga kali, walaupun boleh satu kali, tetapi adabnya tiga kali. Maka dapat empat pahala, karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Apabila beliau meneguk air dari gelas maka beliau bernafas tiga kali (HR. Muslim).
Dan apabila dia telah meminumnya mengatakan, “Alhamdulillah”, maka dapat lima pahala.
Sedangkan orang yang tak berilmu, ia tak tahu sunah-sunah tersebut, sehingga tak mengerjakannya sedikitpun. Walhasil, tak ada pahala yang diperolehnya.
Orang berilmu bertambah derajatnya di sisi Allah meskipun hanya dalam perkara kecil seperti minum air. Sementara orang yang tak berilmu tak bertambah derajatnya sedikitpun. []
SUMBER: USTAZ DR ABDULLAH ROY, MA. | ASY SYAAMIL