SEKRETARIS Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan tentang krisis air global yang sekarang ini bisa melanda dunia. Hal ini dikatakan oleh Guterres dalam perhelatan International Decade for Action on Water for Sustainable Development.
“Dengan permintaan air tawar yang diproyeksikan akan tumbuh lebih dari 40 persen pada pertengahan abad ini, dan dengan perubahan iklim memiliki dampak yang berkembang, kelangkaan air menjadi perhatian besar,” kata Guterres, seperti dilansir World Bulletin, Jumat (24/03/2018).
Guterres mengatakan bahwa satu dari empat orang di dunia akan tinggal di negara-negara di mana kekurangan air tawar dan menjadi kronis atau berulang pada tahun 2050.
“Kita tidak bisa mengambil jalan damai begitu saja,” kata Guterrres. “Hari ini, 40 persen orang di dunia terkena dampak kelangkaan air; 80 persen air limbah dibuang ke lingkungan, dan lebih dari 90 persen bencana terkait dengan air. ”
“Lebih dari dua miliar orang kekurangan akses ke air bersih, dan lebih dari 4,5 miliar orang tidak memiliki layanan sanitasi yang memadai,” tambahnya. []