YUNANI—Seorang pria Suriah telah membakar dirinya di sebuah kamp pengungsi di pulau Green Lesbos, Yunani pada Kamis (22/3/2018). Namun pria berusia 26 tahun itu berhasil diselamatkan setelah dirawat ke rumah sakit setempat karena luka bakarnya, Reuters melaporkan.
Media setempat melaporkan insiden itu terjadi di luar kantor suaka di kamp Moria, di mana kondisinya amat buruk. Insiden ini digambarkan yang paling serius dialami pengungsi Suriah yang terdampar di pulau-pulau Yunani dalam beberapa bulan.
Kamp Moira menampung setidaknya 5.000 pengungsi, padahal kamp tersebut hanya mampu menampung 3.000 pengungsi. Kondisi ‘overload’ ini sama halnya dengan kamp lain di pulau itu, ditambah dengan migran yang menunggu berbulan-bulan untuk mengetahui nasib mereka.
Lebih dari 60.000 pengungsi, sebagian besar dari Suriah, Irak dan Afghanistan, telah berada di Yunani selama lebih dari setahun setelah penutupan perbatasan di seluruh Balkan, sehingga memotong rute ke Eropa tengah dan barat.
Lesbos adalah gerbang utama ke Eropa pada tahun 2015 bagi hampir satu juta pengungsi. Maret ini menandai dua tahun sejak Uni Eropa dan Turki menyetujui kesepakatan di mana para migran tiba di Yunani dikembalikan ke Turki, kecuali mereka memenuhi syarat untuk suaka—namun proses terseut dapat memakan waktu berbulan-bulan dan protes atas penundaan adalah hal yang biasa.
Sekitar selusin pencari suaka dirawat setelah bentrokan dengan polisi di Moria dan sekitar 200 wanita dan anak dievakuasi ke wilayah terdekat pekan lalu. []
SUMBER: ALARABY