DIKISAHKAN oleh Ibnu Abbas bahwa dia pernah bertanya pada ‘Umar bin Al-Khattab mengapa dia diberi julukan Al-Faruq oleh Rasulullah, maka Umar menjawab: “Setelah aku memeluk Islam, aku bertanya kepada Nabi: ‘Bukankah kita berada di jalan yang benar antara di dunia ini dan di akhirat kelak?’
“Nabi menjawab: ‘Tentu saja! Aku bersumpah demi Allah yang jiwaku berada di tangannya, bahwa engkau berada di jalan yang benar di dunia ini dan di akhirat nanti.’
“Oleh karena itu, aku bertanya kepada Nabi ‘Mengapa kita harus melakukan amalan secara diam-diam? Aku bersumpah demi Allah yang telah mengutusmu dengan Kebenaran, bahwa kita akan meninggalkan penyembunyian kita dan mengumumkan tujuan mulia kita secara terbuka.’
“Kami kemudian pergi dalam dua kelompok, Hamzah memimpin satu kelompok dan saya yang lainnya. Kami menuju Masjid Al Haram di siang bolong.
“Ketika orang-orang musyrik dari Quraish melihat kami, wajah mereka menjadi pucat dan menjadi sangat tertekan dan kesal. Pada kesempatan itu, Nabi menjulukiku dengan sebutan Al-Faruq.”
Al-Faruq artinya dia yang membedakan kebenaran dari kesalahan. []