CIMAHI—Puluhan warga Cibodas Campaka, Leuwigajah, Cimahi Selatan, Kota Cimahi melakukan aksi unjuk rasa di sejumlah pabrik di Leuwigajah yang diduga telah mencemarkan lingkungan dari limbah industri.
Sebelumnya, beberapa bulan lalu sejumlah pabrik dikawasan tersebut juga dilakukan pemeriksaan karena diduga melakukan pencemaran udara dengan limbah batubara sisah dari pembakaran.
Menurut Ibu Iim (34) warga Cibodas merasa banyak dirugikan dengan keberadaan pabrik-pabrik ini, bahkan masyarakat telah banyak mengalami berbagai penyakit bahkan penyakit gatal-gatal juga.
“Masyakarat banyak yang mengeluh karena masyarakat banyak dirugikan dengan perusahaan yang ada di Cibodas ini, misalnya masyarakat banyak yang mengalami sakit, gatal-gatal gitu,” Katanya kepada Islampos.com, Kamis, (5/4/18).
Limbah tersebut menurut kesaksian Iim, kebanyakan limbah tekstil yang langsung dibuang ke aliran sungai, namun tak sedikit juga limbah batubara yang justru sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat bahkan banyak menyebabkan penyakit pada masyarakat, termasuk penyakit kulit.
“Limbahnya tekstil, termasuk limbah batubara juga, terutama batubara dampaknya besar sekali terhadap masyarakat,” tuturnya.
Beberapa saat melakukan aksi unjuk rasa di Depan sejumlah perusahaan, massa aksi kemudian bergerak menuju Pemerintahan kota Cimahi, untuk menemui pemerintah kota Cimahi, namun tak berhasil menemui Walikota Cimahi, hanya diwakili oleh Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik, Totong Solehudin.
Totong dipersilahkan untuk menjawab sejumlah tuntutan dari masa aksi. Diatas mobil Komando, dirinya menyampaikan agar masyarakat mempercayai proses hukum yang akan dilakukan pihak yang berwenang.
Meski demikian, warga mempertanyakan hasil dari proses penyelidikan yang dilakukan oleh pihak pemerintah dan pihak kepolisian beberapa bulan lalu.
“Iya sudah pernah didatangi, cuman warga gak puas dengan keputusan kemaren, bahkan warga bertanya-tanya mana hasil keputusannya,” pungkas Iim usai mengikuti aksi di Depan kantor Pemkot Cimahi.
Warga meminta agar pihak pemerintahan segera memanggil perusahaan yang dianggap membandel tersebut, selain itu warga juga meminta agar yang melakukan pertemuan bukan hanya para pengurus RW saja namun mereka juga minta dilibatkan agar mengetahui hasil keputusan dan solusi yang diberikan.
“Kami minta jangan hanya pengurus saja yang dikasi tau, warga juga dikasi tau seperti apa solusinya ini, kami ingin dengar sendiri,” tuturnya. []
Reporter: Saifal