DEN HAAG – Kepala jaksa penuntut di pengadilan kriminal internasional (ICC) Fatou Bensouda, Ahad (8/4/2018), menyampaikan kekhawatirannya mengenai kondisi terkini di Jalur Gaza. Dia khawatir jika tindakan Israel dan Hamas di Jalur Gaza merupakan kejahatan perang.
Dalam sebuah pernyataan, kantor Fatou Bensouda menyatakan keprihatinan besar atas penembakan Palestina oleh pasukan Israel selama protes massal di sepanjang perbatasan Gaza dengan Israel.
Bensouda mengatakan bahwa kekerasan terhadap warga sipil oleh Israel dalam situasi seperti yang berlaku di Gaza mungkin merupakan kejahatan perang. Namun, dalam referensi yang jelas ditujukkan kepada Kelompok Pejuang Palestina Hamas, Bensouda juga mengatakan bahwa memanfaatkan kehadiran sipil untuk tujuan melindungi kegiatan militer juga dinilai bisa menjadi kejahatan perang.
Bensouda mengatakan pihaknya sedang melakukan pemeriksaan pendahuluan mengenai kemungkinan kejahatan perang. Pemeriksaan mencakup tindakan yang diluncurkan setelah perang tahun 2014 antara Israel dan Hamas. Itu adalah langkah pertama menuju investigasi kejahatan perang formal.
“Sementara pemeriksaan awal bukan investigasi, setiap dugaan kejahatan baru yang dilakukan dalam konteks situasi di Palestina mungkin menjadi sasaran pengawasan kantor saya. Ini berlaku untuk kejadian beberapa pekan terakhir dan untuk insiden di masa depan,” kata Bensouda.
Para pejabat kesehatan Palestina mengatakan sedikitnya 31 orang telah tewas oleh tembakan Israel, termasuk 25 orang yang tewas selama unjuk rasa 6 pekan sejak Jumat (30/3/2018) hingga 15 Mei mendatang.
Israel mengatakan unjuk rasa itu adalah upaya untuk serangan terhadap pasukannya dan upaya untuk melanggar pagar perbatasan. Pihaknya mengatakan militan telah berusaha untuk melakukan penembakan bom atau menginfiltrasi pagar, dan bahwa penembak jitu hanya menembak pada ‘penghasut’ yang mencoba melakukan serangan.
Militer Israel mengatakan bahwa mereka telah menemukan dua alat peledak di dekat perbatasan. Menurutnya itu ditemukan beberapa jam setelah tiga warga Palestina dari Gaza tampaknya menyeberang sebentar ke wilayah Israel.
Tetapi laporan saksi dan video amatir menunjukkan bahwa beberapa demonstran tampak tidak bersenjata atau jauh dari pagar ketika mereka ditembak.Uni Eropa dan PBB telah menyerukanpenyelidikan independen atas insiden tersebut.
Diketahui, Israel dan Hamas telah berperang tiga kali di Jalur Gaza sejak 2009. Konflik terbaru pada 2014 mendorong ICC untuk memulai penyelidikan pendahuluannya terhadap kemungkinan kejahatan perang. []
SUMBER: Â ABC NEWS | WASHINGTON POST