Oleh: Yulis Setyowati
Alumnus UB
SEDERET ujian telah berjajar memenuhi jadwal para pelajar di seantero negeri ini. Terutama untuk siswa kelas 6, kelas 9 dan kelas 12. Mulai dari Ulangan Harian (UH), Ulangan Tengah Semester (UTS), Ulangan Kenaikan Kelas (UKK), Ujian Nasional (UN) hingga ujian untuk masuk Perguruan Tinggi untuk kelas 12. Tidak sedikit siswa yang merasa berat di saat menghadapi ujian sekolah.
Sebelum ujian sudah merasa panik, bingung ketika melihat tumpukan buku menggunung di atas meja. Bingung bagaimana mempelajari semuanya sementara waktu tinggal beberapa hari lagi. Detik menjelang ujian, panik dan grogi menghadapi soal dan komputer bagi yang ujian online. Karena metode ujian sekarang berbeda dengan metode ujian beberapa tahun silam. Dulu cukup dengan menyilang jawaban dari soal pilihan ganda dan menjawab soal easy. Sekarang seiring perkembangan teknologi, siswa tidak lagi menyilang cukup dengan mengarsir dengan pensil khusus ujian dan juga cukup dengan menghadap komputer satu-satu. Namun bagi siswa itu cukup membuatnya grogi. Grogi di saat mengoperasikan komputer bisa fatal. Belum lagi jika ada kendala jaringan. Bisa-bisa “blank”, rumus yang tadinya sudah berjajar rapi di kepala menunggu panggilan bisa lenyap seketika.
Tuntutan dari berbagai pihak juga menambah beban siswa. Orang tua berharap agar anaknya lulus dan mendapat ranking. Sekolah juga berharap agar muridnya lulus 100% dan mengharumkan nama sekolah. Belum lagi Bimbingan Belajar yang juga berharap agar siswanya mendapat nilai baik sehingga bisa mendongkrak nama Bimbelnya.
Hari demi hari…detik…menit…jam….penuh dengan kegiatan belajar. Pagi “ngenol” di sekolah lanjut belajar di sekolah. Siang seusai pelajaran di sekolah harus mengikuti tamabahn les lagi. Sore les di Bimbingan Belajar. Malam mengerjakan tugas sekolah dan juga belajar.
Ujian sekolah harus kita jalani dengan tenang. Sebagaimana kita menjalani hidup ini. Selama kita tetap berada di rambu-rambu dan trik ujian, kita pasti akan terhindar dari stress.
- Atur waktu belajar. Hindari SKS (Sistem Kebut Semalam). Karena bahan pelajaran yang banyak tidak mungkin kita mempelajarinya hanya malam menjelang ujian saja. Harus di “cicil” jauh-jauh hari untuk meringankan kerja kita. Belajar rutin tapi tidak lama akan mempermudah kita mengingat pelajaran. Misalnya pagi 30 menit, siang 25 menit, malam 30 menit. Ini adalah cara efektif dan otak kita tetap rileks dari pada belajar lama dan SKS.
- Hindari menyontek. Orang yang berbuat kesalahan dijamin tidak tenang hidupnya. Agar tidak stress seusai ujian hindari menyontek. Jangan sampai sehari ujian di sekolah akan menggagalkan kehidupan kekal kita di akhirat. Meski pengawas tidak tahu, ingatlah ada yang Maha Mengawasi kita.
- Rajin mengiba dan mendekat kepada Allah. Usaha disertai tawakkal dan doa adalah kekuatan besar bagi kita. Rajin belajar tanpa ada kedekatan dengan Allah atau sebaliknya rajin berdoa tanpa belajar juga tidak akan membuahklan hasil yang maksimal.
- Mohon doa restu orang tua. Orang tua mungkin sosok yang kurang paham dengan pelajaran kita, tapi mereka punya satu kekuatan yang bisa membantu kita yaitu doa.
Semua usaha sudah dilakukan. Hasilnya Allah yang menentukan. Kita pasrahkan kepada-Nya. Kita tidak tahu nilai kita berapa. Tapi semua pasti berharap mendapat nilai yang memuaskan. Keputusan Allah pasti yang terbaik untuk kita. Senantiasa sabar dan bersyukur menjadi pegangan kita. []