BAKU—Deputi Pengembangan Pemuda Asrorun Niam Sholeh menegaskan bahwa masa depan perdamaian dunia sangat ditentukan pada sejauh mana bangunan kebersamaan dan kesepahaman di kalangan pemuda.
Hal ini disampaikan Niam saat memberi sambutan pada acara Konferensi Kepemudaan Internasional III yang diselenggarakan oleh The Conference on Interaction and Confidence Building Measures in Asia (CICA) di Baku Azerbaijan, Jumat (13/4/2018) malam yang dilaksanakan selama dua hari.
“Konsekuensi dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, maka batas negara menjadi sangat tipis. Komunikasi antar budaya lebih muda. Pertukaran informasi dan budaya begitu cepat, lintas batas negara,” katanya kepada Islampos.com melalui keterangan persnya, Sabtu (14/3/2018).
Menurutnya, hal Ini harus diantisipasi secara cerdas dengan membangun kesepahaman dan kolaborasi. Masa depan perdamaian dunia, kata dia akan sangat ditentukan dengan peran generasi mudanya. Karenanya ini harus menjadi komitmen kita bersama.
Niam juga menjelaskan, Indonesia adalah negara terbesar di kawasan Asia Tenggara, memiliki jumlah angkatan muda yang sangat besar, ada 62 juta pemuda dalam rentang usia 16-30, 24 persen dari total penduduk Indonesia yang berjumlah 256 juta jiwa.
“Karenanya, ini tantangan sekaligus peluang bagi kami. Kami memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan pengembangan kepemudaan untuk berkontribusi dalam perdamaian, peradaban dan kesejahteraan. Untuk itu, forum kerjasama dan kolaborasi seperti ini menjadi sangat strategis”, ungkapnya di hadapan 65 delegasi dari 20 negara. []
Reporter: Rhio