MALAYSIA—Seorang pria Palestina meninggal dunia usai ditembak dua penyerang bersepeda motor di Malaysia. Pria yang juga seorang ilmuwan ini meninggal ketika dia menuju ke sebuah masjid untuk sholat subuh, kata polisi Malaysia, Sabtu (21/4/2018).
Pria itu diidentifikasi sebagai kerabat dari seorang pejabat senior di kelompok Jihad Islam Gaza, surat kabar Palestina melaporkan.
Duta Besar Palestina Anwar H. Al Agha dikutip oleh surat kabar New Straits Times mengatakan korban adalah Fadi lbatsh, seorang imam masjid. Menurut laporan, dia telah tinggal di Malaysia selama 10 tahun.
Keluarga Albatsh, serta pemimpin Jihad Islam senior, Khaled al-Batash, menuduh intelijen Mossad Israel berada di balik pembunuhan itu. Keluarga mengatakan bahwa Albatsh seharusnya berangkat ke Turki pada hari Sabtu untuk menghadiri konferensi tentang energi.
Dalam sebuah wawancara di jaringan televisi Al-Miyadin, Khaled al-Batash menuntut bahwa Malaysia telah “Melakukan penyelidikan yang komprehensif dan cepat untuk mencegah para pembunuh melarikan diri.”
“Tersangka menembakkan 10 peluru, empat di antaranya mengenai kepala dan dosen asal Palestina. Dia tewas di tempat,” kata kantor berita resmi Bernama mengutip kepala polisi Kuala Lumpur Mazlan Lazim.
“Kami percaya dosen itu adalah target mereka karena dua orang lainnya berjalan di tempat yang sebelumnya tidak terluka,” kata Mazlam.
Sumber-sumber Palestina mengatakan Albatsh adalah dosen universitas di sebuah universitas swasta. Dia juga bekerja dengan asosiasi amal MyCare di Malaysia, yang mencakup beberapa organisasi amal dan kemanusiaan seperti Yayasan Al-Aqsa dan i4Syria.
Albatsh bersikap vokal tentang perjuangan Palestina di media sosial. Dia telah berbagi banyak tweet mendukung aksi kepuangan akbar di Gaza dan juga memposting tentang jurnalis Palestina yang dibunuh Yaser Murtaja. []
SUMBER: DAILYSABAH