PALESTINA tidak akan mengizinkan negara manapun untuk memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem, demikian dinyatakan Presiden Mahmoud Abbas, akhir pekan ini, seperti dilansir oleh World Bulletin, Ahad (22/04/2018).
Menurut kantor berita resmi Palestina WAFA, Abbas, saat pertemuan di kota Ramallah, Tepi Barat, mengatakan: “Pemerintah Palestina tidak akan membiarkan Presiden AS Donald Trump atau siapapun menyebut Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
“Pemerintah Palestina akan melawan keputusan Trump dan tidak akan membiarkan negara mana pun memindahkan kedutaannya ke Jerusalem sampai masalah Palestina-Israel diselesaikan.”
Abbas juga menekankan solusi dua-negara. “Yerusalem Timur adalah tempat lahir dari ketiga agama Ibrahim: Islam, Kristen dan Yudaisme. Orang beriman bisa datang ke sini, berdoa dan bebas memenuhi kewajiban agama mereka. Kami selalu mengatakan bahwa Yerusalem Timur adalah ibu kota negara kami dan terbuka untuk semua agama. ”
Abbas juga menyeru orang-orang Arab dan Muslim untuk mengunjungi tanah-tanah yang diduduki, terutama Yerusalem.
Pada 6 Desember 2017, Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Manuver Trump tersebut menuai kecaman internasional dan protes besar di wilayah Palestina. []