ANAK nakal kerap membuat setiap orang kerepotan. Namun bukan sepenuhnya kesalahan anak jika ditemukan anak yang durhaka kepada orang tuanya. Sahabat Umar bin al-Khatthab saat menjadi khalifah pernah mendapatkan aduan soal anak nakal ini.
Seorang laki-laki datang di dekat Sahabat Umar bin al-Khatab. Ia mengadu akan tindakan yang kurang ajar anaknya. Lantas Sahabat Umar menanyakan sang anak durhaka tersebut untuk dipertemukan dengan orang tuanya sekaligus dimintai klarifikasi.
Karena tidak terdidik dengan baik, kesalahan pengakuan kesalahannya, si anak tepatnya mencela orang tuanya karena telah menelantarkannya.
“Wahai Amirul Mukminin … ada orang tua dan punya kewajiban kepada anaknya?” Tegas sang anak.
“Ya, benar,” ujar Sayyidina Umar.
“Lantas apa itu berlaku orang tua untuk pantas?” Si anak kembali bertanya kepada Khalifah Umar.
Atas pertanyaan perihal cerita orang tua kepada pantas, Sahabat Umar mengatakan:”Memilihkan ibu yang baik untuknya, menyebut nama yang bagus, dan mengajarkannya Al-Qur’an”.
“Wahai Amirul Mukminin. Sungguh Ayahku ini tidak melakukan tiga hal tersebut. Ibuku adalah seorang negro dari keturunan Majusi. Ayahku menamaiku ‘Kumbang.’ Dan tidak pernah Ia mengajariku satu huruf pun dari Al-Qur’an, ”ujar si anak menceritakan kondisinya.
Mendengar penjelasan pihak si anak, Sahabat Umar seharusnya menegur keras orang tua si anak tersebut. Beliau melihat ke arah orang tua si anak dan mengatakan:
“Anda mengadu kepadaku akan kenakalan anakmu, sementara Anda sendiri telah berlaku durhaka sebelum dia durhaka kepadamu. Anda telah memperlakukannya dengan buruk sebelum ia memperlakukan buruk kepadamu!” []
SUMBER: http://www.nu.or.id/post/read/89176/ketika-sayyidina-umar-terima-keluhan-orang-tua-soal-anak-nakal