JAKARTA—Dalam musim haji tahun lalu salah satu keluhan yang cukup menonjol adalah perihal keterlambatan suplai makanan kepada jamaah di Maktab dan di Armina.
Selain itu, menu kualitas dan rasa makanan Indonesia. Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi 8 Fraksi Gerindra Sodik Mudjahid saat berada di Mekah beberapa waktu lalu.
Kepada Tim pengawasan persiapan Haji DPR , Dirjen HAJI dan Umrah Kemenag, Nizar Ali, menjelaskan Kebijakan baru catering jamaah haji Indonesia antara lain kepastian suplai material bahan makanan dari Indonesia bukan dari Thailand dan Brazil.
“Hal ini untuk menjamin mutu rasa dan sisi manfaat kostribusi peningkatan ekspor Indonesia,” kata Nizar Ali kepada Islampos.com di Jakarta melalui keterangan persnya ahad (29/4).
Ia menambahkan, pembatasan penanganan jumlah jamaah yang ditangani sebuah catering untuk mengurangi masalah distribusi selama ini, terutama tahun lalu banyak dikeluhkan jamaah.
“Syarat perusahaan catering untuk mempekerjakan juru masak Indonesia dan syarat perusahaan catering melaksanakan diklat masakan Indonesia oleh tim ahli gizi dan makanan Indonesia,” ungkapnya. []
Reporter: Rhio