Oleh: Ana Syahidah
Mahasiswi STEI SEBI
Identitas Buku
Judul Buku : 7 Keajaiban Rezeki
Penulis : Ippho Santosa
Penerbit : PT. Elex Media Komputindo
Tanggal Terbit : April 2010
Jumlah Halaman : 155
Kategori : Motivasi
Sinopsis Buku Keajaiban Rezeki – Ippho Santosa
Buku dengan Judul 7 Keajaiban Rezeki merupakan buku yang di dalamnya yang dibahas adalah 7 langkah-langkah ajaib untuk mempercepat datangnya rezeki. Kebetulan dengan pendekatan-pendekatan islami dan otak kanan. Katanya ketujuh langkah-langkah itu bisa disebut percepatan-percepatan, lompatan-lompatan, ataupun keajaiban-keajaiban.
Ke-7 keajaiban itu adalah:
Bab 1 Sidik Jari Kemenangan (Lingkar Diri)
Semua orang mempunyai sidik jari masing-masing. Tentunya sidik jari antara satu dengan yang lainnya berbeda. Di dalam sidik jari tersimpan sebuah kekuatan besar yang akan membawa kita menuju kesuksesan yang kita cita-citakan. Mudah-mudahan dengan memanfaatkan itu kita bisa tahu kemenangan kita. Kalau istilah saya DNA (Dream and Action) yaitu jalan Keberhasilan.
Bab 2 Sepasang Bidadari (Lingkar Keluarga)
Di sini Ippho menjelaskan kaitan antara LOA (Law of Atraction) atau Hukum Tarik menarik dan Doa Tahukah anda apa maksud Sepasang Bidadari ? Yang dimaksud sepasang bidadari adalah salah satunya orangtua kita. Kita tidak akan pernah terlahir di dunia tanpa adanya orangtua. Orangtua adalah awal dari segalanya. Seluruh ridho Allah selalu ikut serta dalam ridho orangtua. Terutama bagi terbukanya pintu rezeki. Salah satu kiat lancarnya dan semakin terbuka lebarnya pintu rezeki kita yaitu dengan selalu menjaga hubungan baik dengan orangtua kita. Yang disebut dalam buku ini yang dimaksud Sepasang Bidadari itu adalah do’a orang tua dan do’a pasangan kita. Yaitulah keajaiban. Dengan menyelaraskan impian kita dengan impian sepasang bidadari mudah-mudahan rezeki kita lebih cepat.
Bab 3 Golongan Kanan (Lingkar Diri)
Semua orang tentunya memiliki otak yang sama. Baik beratnya, jumlah sel, dan sebagainya. Hanya kualitas otak yang berbeda-beda. Otak seseorang dibagi menjadi 2 bagian yaitu otak kiri (golongan kiri) dan otak kanan (golongan kanan). Otak kiri berhubungan dengan ilmu pasti, algoritma, teratur. Otak kanan berhubungan dengan gambar, musik, imajinasi. Di dunia ini khususnya di Indonesia golongan kiri lebih mayoritas dibanding golongan kanan. Bagian ini sendiri menjelaskan pentingnya menggunakan otak kanan. Dahsyat Dengan Otak Kanan. Mudah-mudahan dengan menggunakan kekuatan otak kanan dan menjadi golongan kanan kita jadi lebih berani, berpikir benar, dan kreatif.
Bab 4 Simpul Perdagangan (Lingkar Sesama)
Sebuah negara dibagi menjadi 2 yaitu negara berkembang dan negara maju. Negara berkembang yang ingin menjadi negara maju harus memiliki warga negara yang 2% bermatapencaharian sebagai pedagang atau pengusaha. Memang pada kenyataannya negara maju seperti Jepang dan Cina memiliki penduduk yang sebagian besar adalah pedagang. 9 dari 10 pintu rejeki itu ada di perdagangan. Nabi sendiri seorang pedagang. Harusnya kita jadi orang kaya dengan berdagang. Mudah-mudahan dengan mengaktifkan simpul perdagangan kita bisa menjadi pebisnis yang sukses.
Bab 5 Perisai Langit (Lingkar Diri)
Alam menyediakan segalanya untuk kebutuhan kita. Di dunia ini hukum sebab dan akibat memang berlaku. Maka dapat dikatakan ada hukum DOA dan LOA (Law Of Attraction). Apa yang kita berikan kepada alam, itulah yang alam akan berikan kepada kita. Jika dalam doa kita memberikan energi positif bagi alam, maka alam juga akan bereaksi positif terhadap kita. Ini juga salah satu keajaiban. Di sini Ippho banyak mengulas tentang sedekah. Dahsyatnya sedekah. Bagaimana membeli setiap kesulitan kita dengan sedekah. Mudah-mudahan dengan bersedekah rezeki kita semakin lancar dan semua kesulitan kita bisa teratasi.
Bab 6 Pembeda Abadi (Lingkar Diri)
Jika kita ingin menjadi golongan kanan dan menajdi pengusaha atau pemimpin untuk memajukan negara, kita harus memiliki ciri khas yang disebut pembeda abadi. Seorang pemimpin harus memiliki sesuatu yang berbeda dari orang lain. Untuk menjadi sesuatu yang muncul di antara mereka, kita harus memiliki pembeda abadi agar kita bisa diingat atau ditandai di benak banyak orang. Differensiasi telah menjadi 1 dari 7 keajaiban rezeki. Agar sukses, kita butuh sesuatu yang berbeda. Memang differensiasi itu minta ampun pentingnya. Mudah-mudahan setelah mengamalkan Pembeda Abadi ini kita benar-benar bisa mencapai kesuksesan.
Bab 7 Pelangi Ikhtiar (Lingkar Diri)
Yang dimaksud ikhtiar dalam ilmu keagamaan adalah berusaha dan berdoa. Dan pelangi, yang dimaksudkan ini adalah jika kita menggabungkan kiat dari yang pertama hingga yang ketujuh ini, akan membuat kita memiliki suatu kekuatan besar dan luar biasa. Satu hal lagi yang tidak boleh ketinggalan adalah sedekah. Dalam sedekah juga tersimpan energi yang tidak kalah penting dan sangat hebat. Jika seseorang ingin menjadi seorang dermawan dan kaya, tidak perlu dan tidak harus pusing menjadi sarjana atau pegawai negeri. Pelangi ikhtiar berisi 7 sikap (bias) yang dimiliki setiap pemenang. Terdiri dari impian, tindakan, kecepatan, keyakinan, pembelajaran, Integritas, dan keikhlasan. 7 Bias Pelangi ikhtiar itu benar-benar menyadarkan kita apa yang harus dilakukan untuk mencapai impian kita.
Kelebihannya:
Masih menggunakan gaya bahasa khas pemilik dari pola fikir otak kanannya, buku ini sangat enak dibaca. Selain kualitas bukunya yang memang benar-benar dahsyat. Testimoni dari orang-orang yang telah mengamalkan 7 Keajaiban Rezeki juga bejibun. Dan bonus-bonus yang diberikan juga sangat bernilai mahal sehingga sangat memotivasi.
Kekurangannya:
Di bagian akhir buku ini, ada point “apa yang harus dilakukan sekarang”. Maksudnya setelah membaca ada panduan untuk langsung action. Hanya saja, terkadang panduan-panduang itu ada yang tidak begitu jelas. Misalnya dalam bab Golongan Kanan, salah satu panduannya tertulis “jadilah golongan kanan”. Maksud saya kurang mengerucut atau spesifik apa yang harus dilakukannya. Saya tahu begitulah sifatnya otak kanan, tapi untuk sebuah bagian “Apa yang harus dilakukan” dari sebuah buku sebaiknya diberikann secara jelas dan pasti dengan dikembangkan lebih, karena kemampuan memahami dari setiap pembaca itu berbeda sehingga perlu ditambahkan pengertian yang lengkap. []