JAKARTA—Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia berharap dengan penglepasan puluhan da’i dan da’iyah Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohammad Natsir diterjunkan ke pelosok negeri di bulan Ramadhan 1439 H dapat mengimbangi gerakan Mahasiswa Teologi.
Sekretaris Umum Dewan Da’wah Ustaz Avid Sholihin berpesan Da’i harus mampu merekatkan NKRI yang sudah menjadi konsensus para founding father, dimana salah satu pencetus NKRI adalah Mohammad Natsir melalui mosi integral pada 3 April 1950.
“Hal ini, guna mengimbangi gerakan mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi (STT) Apostolos yang mewajibkan mahasiswa semester 6 untuk memiliki 10 masyarakat binaan sebagai syarat naik ke tingkat selanjutnya,” pungkasnya.
Avid juga mengimbau setiap da’i dan da’iyah memiliki 100 jamaah binaan.
“Permintaan umat (terhadap da’i) ini sangat luar biasa. Sehingga, jika ditangani oleh STID, tentu belum dapat mencukupi kebutuhan. Maka, kami membutuhkan dukungan dari berbagai elemen,” ungkapnya.
Ia berharap, dukungan dari para muzakki terutama lembaga zakat terus digulirkan guna mensukseskan kerja-kerja dakwah.
“Dewan Da’wah sangat berterima kasih atas dukungan BAZNAS. Salah satu program kerjasama Dewan Da’wah (dengan BAZNAS) adalah program Kaderisasi Seribu Ulama (KSU). Kami berharap program ini tetap berkelanjutan untuk mencetak generasi-generasi da’i ilaAllah,” jelasnya.
Seperti diketahui sebelumnya Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia melakukan penglepasan puluhan da’i dan da’iyah Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohammad Natsir diterjunkan ke pelosok negeri di bulan Ramadhan 1439 H di Gedung Menara Da’wah, Kramat Raya, Jakarta Pusat Kamis (3/5) kemarin. []
Reporter: Rhio