MANUSIA merupakan makhluk yang berbeda dibandingkan dengan makhluk lainnya. Ia diberi akal dan pikiran untuk menentukan hidupnya. Allah hanya memberikan sarana yang dibutuhkan oleh manusia. Selebihnya manusia-lah yang berusaha. Namun, tak sedikit manusia yang selalu ingin kenyang. Apakah itu termasuk watak manusia?
Ada manusia yang berpandangan bahwa untuk kelangsungan hidupnya, cukup dengan makan unsur-unsur pokok dari dzat yang terdapat pada makanan, pendapat seperti itu keliru.
Kalau manusia hanya cukup makan sekian gram lemak, sekian gram protein, sekian garam karbohidrat, sekian vitamin C, vitamin A, atau vitamin-vitamin yang lain, cukup setiap harinya manusia makan beberapa kapsul yang mengandung unsur itu semua.
Apakah manusia cukup dengan hanya begitu setiap harinya? Jawabannya tentu tidak. Anggota badan dan alat pencerna perlu bekerja. Lambung, usu halus, usus dua belas jari harus terus berfungsi. Kalau itu tidak dipekerjakan, tentu sudah dioperasi diambil dari dalam tubuh. Tentu saja tanpa alat-alat itu, manusia tidak akan hidup. Akan berakibat lumpuh dan mati.
Itulah bukti bahwa watak ingin selalu kenyang merupakan penyebab utama dari kelangsungan hidup manusia dan merupakan tabiat atau kebiasaan manusia. Sebagaimana ungkapan kuno manusia tak lapar dan berupaya mengenyangkan perutnya. Hanya saja, kadar mengenyangkannya berbeda antara satu manusia dengan manusia lainnya. Bergantung dari selera dan watak ingin selalu kenyang itu. []
Sumber: Anda Bertanya Islam Menjawab/Karya: Prof. Dr. M. Mutawalli asy-Sya’rawi/Penerbit: Gema Insani